Tampilkan postingan dengan label Biologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Biologi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 08 Mei 2011

Karbohidrat dalam ilmu gizi

KARBOHIDRAT
 Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen
 Secara biokimia à polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis
 Terdiri dari gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan gugus hidroksil.
 Rumus Kimia è (CH2O)n

Klasifikasi
• Karbohidrat
• Sederhana
• monosakarida
• Gula alkohol
• oligosakarida
• disakarida
• kompleks
• serat
• polisakarida
Monosakarida
 Bentuk paling sederhana. Molekulnya terdiri atas beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi karbohidrat lain.Monosakarida dibedakan menjadi aldosa dan ketosa. Contoh dari aldosa yaitu glukosa dan galaktosa. Contoh ketosa yaitu fruktosa.
 Terdiri dari lima atau enam atom C
 Perbedaan susunan atom à tingkat manis, daya larut dsb

Disakarida
 Disakarida yaitu karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang berikatan melalui gugus -OH dengan melepaskan molekul air (ikatan glikosidik).
 Contohnya adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa.
 Ttd 2 monosakarida
 Sukrosa (gula tebu/gula bit), maltosa (gula malt), laktosa (gula susu) (lebih sukar larut, paling tidak manis), trehalosa (gula jamur)
Gula alcohol
 Ada empat jenis: sorbitol, manitol, dulsitol dan inositol
 Sorbitol (tdpt dalam bbrp buahan, yg sintetis digunakan utk penderita diabetes, diabsorpsi lbh lambat, diubah jd glukosa di hati)
 Manitol dan dulsitol (alkohol dari manosa dan galaktosa). Manitol tdpt di nanas, asparagus, ubi jalar dan wortel. Digunakan industri pangan
 Inositol (tdpt di sekan serealia, alkohol siklis yg menyerupai glukosa)
Oligosakarida
 2-10 monosakarida
 Rafinosa, stakiosa, verbaskosa à tdd unit glukosa, frktosa dan galaktosa. Tdpt di biji tumbuhan dan kacang2n. Tdk bisa dipecah enzim, tapi di usus besar akan difermentasi
 Fruktan à tdd fruktosa dan glukosa. Tdpt pd serealia, bawang merah, asparagus, bawang putih. Difermentasi di usus besar
Polisakarida
 Karbohidrat yang terbentuk dari banyak sakarida sebagai monomernya. Rumus umum polisakarida yaitu C6(H10O5)n.
 Contoh polisakarida adalah selulosa, glikogen, dan amilum.
 Ttd lebih dari 10 monomer monosakarida, sampai 3000 gula sederhana
Pati
 Pati adl simpanan energi di dalam sel tumbuhan berbentuk butiran kecil berdiameter berkisar antara 5-50 nm.
 Sumber : beras, gandum, jagung, biji-bijian seperti kacang merah atau kacang hijau, umbi-umbian seperti singkong, kentang atau ubi.
 Pati umumnya akan terbentuk dari dua molekul polimer glukosa yaitu amilosa dan amilopektin.
 Amilosa merupakan polimer glukosa rantai panjang/tidak bercabang dan tidak terlarut
 amilopektin merupakan polimer glukosa dengan susunan yang bercabang.
 Komposisi keduanya dlm pati berbeda. Produk pangan yang memiliki kandungan amilopektin tinggi akan semakin mudah untuk dicerna.
 Bila pati mentah dimasukkan ke dalam air dingin, granula patinya akan menyerap air dan membengkak.
 Pembengkakan sesungguhnya terjadi di dalam air pada suhu 55 0C – 65 0C dan setelah pembengkakan ini granula pati dapat kembali ke kondisi semula.
 Granula pati dapat dibuat membengkak luar biasa dan bersifat tidak dapat kembali lagi pada kondisi semula. Perubahan tersebut dinamakan gelatinisasi yang dapat dilakukan dengan penambahan air panas
 Bila pati mentah dimasukkan ke dalam air dingin, granula patinya akan menyerap air dan membengkak.
 Pembengkakan sesungguhnya terjadi di dalam air pada suhu 55 0C – 65 0C dan setelah pembengkakan ini granula pati dapat kembali ke kondisi semula.
 Granula pati dapat dibuat membengkak luar biasa dan bersifat tidak dapat kembali lagi pada kondisi semula. Perubahan tersebut dinamakan gelatinisasi yang dapat dilakukan dengan penambahan air panas
Glikogen
 Glikogen simpanan karbohidrat dalam tubuh manusia/hewan
 Memiliki rantai lebih bercabang daripada amilopektin, shg lebih mudah pecah
 Yg bisa disimpan tubuh 350 gram
 2/3 disimpan di otot, sisanya di hati
 Yang di otot hanya utk kebutuhan energi otot, sdgkan yang di hati untuk kebutuhan energi seluruh tubuh.
Polisakarida non pati (Serat)
 Serat adalah polisakarida non pati yg menyusun dinding sel
 Ada 2 golongan à yang larut dan yang tidak larut dlm air
 Yang tidak larut à selulosa, hemiselulosa, lignin
 Yang larut à pektin, gum, mukilase, glukan dan algal
Polisakarida Non Pati Tidak Larut
Selulosa
 Selulosa bersama-sama hemiselulosa, dan lignin membentuk kerangka struktur dinding sel tanaman.
 Strukturnya berbentuk kristal yg stabil
 Melewati saluran cerna secara utuh dan dicerna
 Melunakkan dan memberi bentuk pd feses shg membantu peristalktik usus, membantu defekasi dan mencegah konstipasi
Hemiselulosa
 Bagian utama serat serealia tdd polimer bercabang heterogen heksosa, pentosa, dan asam uronat
Lignin à polimer KH yg relatif pendek.
 Memberi kekuatan pd struktur tumbuh2n, bagian keras pada tumbuhan

Polisakarida Non Pati Larut
 Pektin, gum dan mukilase à di sekeliling dan di dalam tumbuhan. Biasanya digunakan utk pengental, emulsifier dan stabilizer
PENCERNAAN
 Pencernaan KH mengubah KH menjadi bentuk monosakarida, terutama glukosa dan fruktosa, sehingga dapat diserap.
 Pencernaan karbohidrat kompleks dimulai di mulut dan berakhir di usus halus.
 Pencernaan KH:
 Mulut à makanan yang diperoleh setelah makanan dikunyah bercampurn dengan ludah yang mengandung enzim amilase (Amilum à dekstrin)
 Usus Halus à Pencernaan dilakukan oleh enzim-enzim disakarida berupa maltase, sukrase, dan laktase
 Usus Besar à pati nonkarbohidrat atau serat makanan dan sebagian kecil pati yang tidak dicerna masuk ke dalam usus besar. Sisa-sisa pencernaan ini difermentasi oleh mikroorganisma dalam usus besar

ABSORPSI KARBOHIDRAT
 Maltosa à 2 mol glukosa
 Sakarosa à 1 mol glukosa + 1 mol fruktosa
 Laktosa à 1 mol glukosa + 1 mol galaktosa
 Glukosa, fruktosa, dan galaktosa diabsorpsi melalui sel epitel usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta.

METABOLISME KARBOHIDRAT
 Glukosa dibawa darah menuju ke seluruh sel tubuh. Di sitoplasma glukosa mengalami GLIKOLISIS yaitu peristiwa pemecahan gula hingga menjadi energi (ATP).
 Ada dua jalur glikolisis yaitu
 Jalur biasa untuk aktivitas/kegiatan hidup yang biasa (normal). Dimana glukosa difosforilasi untuk membentuk glukosa-6- fosfat dibantu enzim heksokinase
 Jalur cepat = jalur EMBDEN MEYER-HOFF untuk menyediakan ATP cepat pada aktivitas/kegiatan kerja keras, misalnya lari cepat. Jalur cepat ini memberi hasil asam laktat yang bila terus bertambah dapat menyebabkan terjadinya ASIDOSIS LAKTAT .
PROSES METABOLISME
 Glikolisis
 memerlukan : glukosa, 2 ATP, 2 ADP, 2PO42-, NAD+
 dengan bantuan 10 enzim sehinga
 menghasilkan : 2 piruvat, 2NADH, 2H2O, 4 ATP
 dengan kata lain proses glikolisis menghasilkan 2 ATP dan 2 buah piruvat yang akan dilanjutkan menuju siklus asam sitrat.
GLIKOLISIS : glukosa dimetabolisme menjadi piruvat (aerob)menghasilkan energi (8ATP)atau laktat (anerob)menghasilkan (2 ATP).
GLUKONEOGENESIS : senyawa non-karbohidrat (piruvat, asam laktat, gliserol, asam amino glukogenik) > glukosa
JALUR PENTOSA FOSFAT: Pemecahan glukosa menghasilkan pentosa posfat, karbondioksida dan NADPH

Ekskresi Karbohidrat
 1-4 jam setelah makan, serat makanan dan sebagian kecil pati yang tidak dapat dicerna à usus besar untuk difermentasikan oleh mikoorganisme (karbondioksida, hidrogen, metan dan asam-asam lemak rantai pendek yang mudah menguap)
 Pada kadar rendah, sebagian besar gas-gas hasil fermentasi akan dikeluarkan melalui paru-paru, tetapi bila melampui kemampuan kolon untuk mengabsorpsi, gas akan dikeluarkan melalui anus (flatus).
FUNGSI
KEBUTUHAN SEHARI

 Penghasil energi dalam tubuh.
 Tiap 1 gram karbohidrat akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal
 Pemberi rasa manis pada makanan
 Penghemat protein à jk KH tidak mencukupi maka protein akan digunakan memenuhi energi
 Pengatur metabolisme lemak à mencegah oksidasi lemak tidak sempurna
 Membantu pengeluaran feses  Tidak ada ketentuan rentang kebutuhan
 Anjuran WHO (1990) 55-75% konsumsi energi dari KH kompleks, hanya 10% dari gula sederhana
 Serat à lembaga kanker AS = 20-30 gram/hari


SUMBER
Ada dua kelompok karbohidrat:
 karbohidrat yang mudah di serap oleh tubuh à Bahan makanan sumber karbohidrat ini misalnya padi-padian atau serealia (gandum dan beras), umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar, dan gula
 karbohidrat yang lambat di serap oleh tubuh à sayuran, buah-buahan dan biji-bijian
KARBOHIDRAT DALAM MAKANAN
 Sumber karbohidrat utama adalah serealia dan umbi-umbian
 Karbohidrat yg terdapat dalam bahan makanan nabati, berupa gula sederhana: heksosa, pentosa yang komplek seperti pati, pektin, selulosa, dan lignin.
 Buah-buahan mengandung monosakarida seperti glukosa dan fruktosa.
 Disakarida banyak terkandung dalam batang tebu, susu.
 Susu sapi mengandung 5% laktosa, pada susu skim kering terkandung lebih dari 50% laktosa
 Oligoskarida seperti dekstrin terdapat dalam pati, roti, sirup , dan bir.
 Sedangkan berbagai polisakarida seperti pati banyak terdapat dalam buah-buahan.
 Pada daging terdapat KH dalam bentuk glikogen yang tersimpan dalam jaringan otot dan hati.
 Pada daging yang berwarna merah terdapat gula dalam jumlah kecil (D-glukosa, D-fruktosa, dan D-ribosa) yang terekstraksi ke dalam kaldu daging.
Pengaruh Serat dalam makanan
 Menambah berat feses
 Jika konsumsi makanan tinggi serat à berat feses meningkat à menurunkan waktu transit, mengontrol metabolisme glukosa dan lipid.
 Serat yang larut air à mudah difermentasi à bakteri tumbuh à berat meningkat. Ditambah oleh gas akan mendorong pengeluaran
 Serat yg tidak larut air à tidak difermentasi, tp banyak menyerap air à berat bertambah à mningkatkkan laksatif
 Menurunkan kolesterol
 Polisakarida non pati tidak larut air akan menurunkan kadar kolesterol
 Metabolismenya:
 Asam empedu disintesis didalam hati dari kolesterol à disekresikan ke empedu à reabsorpsi dari usus halus ke hati
 Serat akan menyerap asam empedu à merangsang pembentukan asam empedu yang baru à menurunkan simpanan kolesterol
PEMANIS BUATAN
 pemanis buatan merupakan senyawa yang memiliki tingkat kemanisan lebih tinggi, yaitu berkisar antara 30 sampai dengan ribuan kali lebih manis dibandingkan sukrosa.
 Tidak mengandung energi à untuk pasien diabetes mellitus
 Yang banyak digunakan sakarin, siklamat dan aspartam
 Sakarin à 500x sakarosa, tidak mengalami metabolisme, tidak stabil bila dipanaskan. Dibolehkan 50-300 mg/kg
 Siklamat à 80x sakarosa, banyak digunakan dlm minuman/makanan
 Aspartam à 200x sakarosa

PENYAKIT-PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DG KARBOHIDRAT
 Akibat kekurangan karbohidrat dapat menimbulkan penyakit Marasmus (suatu bentuk kurang kalori-protein yang berat)
 Penyebabnya merupakan multifaktorial antara lain masukan
 makanan yang kurang, faktor penyakit dan faktor lingkungan
 Tanda-Tanda Penyakit Marasmus
 Bertubuh sangat kurus nyaris tulang berbungkus kulit saja.
 Wajah terlihat lebih tua.
 Perut cekung.
 Kulit berkeriput dan tidak memiliki jaringan lemak di bawah kulit.
 Tekanan darah dan detak jantung menjadi tidak stabil.
 Pernafasan terganggu.
Diabetes mellitus
 penyakit kencing gula adalah kelainan metabolis yang disebabkan oleh banyak faktor, dengan simtoma berupa hiperglisemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari:
 defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, atau keduanya.
 defisiensi transporter glukosa.
 atau keduanya.
Lactose Intolerance
 kondisi di mana ketersediaan laktase tidak mencukupi
 Gejala intoleransi laktosa yang muncul karena laktosa yang tidak tercerna menumpuk di usus besar dan terfermentasi à menyebabkan gangguan pada usus seperti nyeri perut, keram, kembung dan bergas, serta diare

Kamis, 05 Mei 2011

bahan makanan dan zat gizi


BAHAN MAKANAN DAN ZAT GIZI
       Definisi : bahan dasar yang menyusun bahan makanan
       Jenis zat gizi
       karbohidrat
       protein
       lemak
       vitamin
       mineral
Bahan Makanan
       Disebut juga bahan pangan atau komoditas
        Kelompok bahan makanan
       Bahan makanan pokok
       Bahan makanan lauk pauk
       Bahan makanan sayur
      Bahan makanan buah

PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG
1.      Makanlah aneka ragam makanan
2.     Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
3.     Makanlah makanan sumber karbohidrat

Penggolongan Bahan Makanan
       Untuk memudahkan penyusunan hidangan dan upaya dalam pendidikan gizi melalui penyuluhan
1.      Sumber karbohidrat
2.     Sumber protein hewani
3.     Sumber protein nabati
4.     Sayuran
5.     Buah dan gula
6.     Susu
7.     Minyak
8.     Makanan tanpa energi
Zat gizi 
1.      Berdasarkan fungsi
a.      Zat gizi sebagai sumber energi
a.     bermanfaat untuk menggerakkan tubuh dan proses metabolisme di dalam tubuh.
b.     karbohidrat , lemak dan protein.
b.     untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan tubuh
a.     sebagai pembentuk sel-sel pada jaringan tubuh manusia serta untuk menggantikan sel-sel tubuh yang rusak dan mempertahankan fungsi organ tubuh
b.     termasuk dalam kelompok ini adalah protein, lemak, mineral dan vitamin
a.     sebagai pengatur/ regulasi proses di dalam tubuh
       yang berfungsi untuk mengatur proses metabolisme di dalam tubuh
       mengatur keseimbangan air, mineral dan asam-basa
       adalah mineral, vitamin, air dan protein
2. Berdasarkan jumlah
a. Zat gizi makro
       zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan gram.
       yang termasuk kelompok ini adalah karbohidrat, lemak dan protein.
b. Zat gizi mikro
      zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah kecil atau sedikit tapi ada dalam makanan
      yang termasuk kelompok zat gizi mikro adalah mineral dan vitamin


kesehatan gizi


KESEHATAN GIZI
TINGKAT KONSUMSI
ž  Konsumsi pangan merupakan faktor utama untuk memenuhi kebutuhan gizi yang berfungsi untuk
¡  menyediakan energi bagi tubuh
¡  mengatur proses metabolisme
¡  memperbaiki jaringan tubuh serta untuk pertumbuhan
ž  Tingkat konsumsi dipengaruhi oleh faktor-faktor:
¡  Kualitas pangan mencerminkan adanya zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh yang terdapat dalam bahan pangan
¡  kuantitas pangan mencerminkan jumlah setiap gizi dalam suatu bahan pangan

ž  KECUKUPAN GIZI adalah rata-rata asupan gizi harian yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi hampir semua (97,5%) orang sehat dalam kelompok umur, jenis kelamin dan fisiologis tertentu.
ž  KEBUTUHAN GIZI adalah nilai asupan harian zat gizi yang diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan gizi mencakup 50% orang sehat dalam kelompok umur, jenis kelamin dan fisiologis tertentu disebut dengan
ž  Angka kecukupan energi, protein, kalsium, vitamin D, vitamin C , fosfor dan besi untuk remaja pria

TINGKAT KESEHATAN GIZI
ž  Tingkat kesehatan gizi sesuai tingkat konsumsi yang menyebabkan tercapainya kesehatan tersebut
ž  Tingkat kesehatan gizi optimum
¡  Tubuh terbebas dari penyakit
¡  Mempunyai daya kerja dan efisiensi yang sebaik-baiknya
¡  Mempunyai daya tahan yang setinggi-tingginya
ž  Tingkat kesehatan gizi sebagai hasil konsumsi berlebih à kesehatan gizi lebih (overnutritional state)
¡  Tubuh kelebihan berat badan (overwight) à 10-15% lebih berat dibandingkan berat normal
¡  Kapasitas dan efisiensi kerja menurun
¡  Daya tahan tubuh menurun
¡  Morbiditas dan mortilitas meningkat
¡  Menimbulkan penyakit degeneratif à penyakit kardiovaskuler, diabetes dll
ž  Tingkat kesehatan gizi sesuai tingkat konsumsi yang menyebabkan tercapainya kesehatan tersebut
ž  Tingkat kesehatan gizi optimum
¡  Tubuh terbebas dari penyakit
¡  Mempunyai daya kerja dan efisiensi yang sebaik-baiknya
¡  Mempunyai daya tahan yang setinggi-tingginya
ž  Tingkat kesehatan gizi sebagai hasil konsumsi berlebih à kesehatan gizi lebih (overnutritional state)
¡  Tubuh kelebihan berat badan (overwight) à 10-15% lebih berat dibandingkan berat normal
¡  Kapasitas dan efisiensi kerja menurun
¡  Daya tahan tubuh menurun
¡  Morbiditas dan mortilitas meningkat
¡  Menimbulkan penyakit degeneratif à penyakit kardiovaskuler, diabetes dll

PENYAKIT-PENYAKIT GIZI
ž  Penyakit gizi muncul karena adanya masalah gizi
ž  Masalah Gizi  adalah Gangguan kesehatan dan kesejahteraan seseorang, kelompok orang atau masyarakat sebagai akibat adanya ketidak seimbangan antara asupan (intake) dengan kebutuhan tubuh akan makanan dan pengaruh interaksi penyakit (infeksi).
ž  Ketidak seimbangan atau gangguan dari masalah gizi bisa karena kekurangan asupan atau kelebihan asupan

PENYAKIT GIZI LEBIH
ž  Karena kelebihan energi dalam konsumsi yaitu kelebihan KH, lemak dan protein
ž  Kelebihan ini diubah jadi lemak dan disimpan pada jaringan2 tertentu
ž  Lemak termasuk jaringan inaktif, yang tidak lengsung berperan dalam kerja tubuh
ž  Gizi tidak seimbang tapi jumlahnya melebihi kebutuhan tubuh

PENYAKIT GIZI KURANG
  1. Kurang energi protein
    1. Masih banyak diderita anak-anak khususnya balita
    2. KEP dapat menyebabkan
      1. Angka kematian bayi dan anak meningkat
      2. Angka kesakitan karena penyakit infeksi meningkat
      3. Hambatan terhadap perkembangan fisik, mental dan social
      4. Pada ibu hamil , bayi yang dilahirkannya mungkin berat badannya akan rendah
  2. Kekurangan vitamin A
    1. Banyak diderita balita
    2. Dapat menyebabkan
      1. Penurunan daya penglihatan atau kebutaan
      2. Daya kekebalan tubuh menurun
      3. Frekuensi kesakitan meningkat
      4. Pertumbuhan fisik terhambat
  3. Anemia gizi
    1. Kekurangan fe atau kurang asam folat, vit B12
    2. Ditemukan pada berbagai usia
    3. Mudah lelah, lesu, pucat, sering sakit kepala
    4. Dapat menyebabkan
      1. Perilaku dan kemampuan belajar terganggu
      2. Ketahanan fisik menurun
      3. Produktifitas kerja menurun
      4. Frekuensi  kesakitan karena infeksi meningkat
      5. Angka kematian ibu meningkat
  4. Gangguan akibat kurang yodium
      1. Janin lahir mati
      2. Gangguan syaraf pd bayi
      3. Pembesaran kelenjer gondok
      4. Kegagalan reproduksi dini
      5. Gangguan motorik, fungsi mental dan alat pendengaran
      6. Hambatan pertumbuhan fisik

PENYAKIT METABOLISME BAWAAN
q  Galaktosemia (kadar glukosa yang tinggi dalam darah, disebabkan oleh kekurangan atau bahkan ketidakpunyaan tubuh terhadap enzim galaktose 1-fosfat uridil transfarase)
q    Mengkonsumsi makanan yang bebas galaktosa dan laktosa seperti, soy, hydrolyzed casein, lactate, lactic acid, dan lactalbumin.
q    Hindari mengkonsumsi jeroan (organ meat), MSG, milk, lactose, galaktose, whey, casein, dry milk, curds, carcium dan sodium caseinate
q    Harus menghindari susu dan hasil olahan susu, beberapa buah-buahan, sayuran dan hasil laut (rumput laut)
q    Ibu hamil dengan galaktosemia sebaiknya tidak mengkonsumsi galaktosa selama kehamilan, jika mengkonsumsi galaktosa dapat menyebabkan janin menderita katarak
q   Urea Cycle Defect (kelainan genetik yang disebabkan oleh kekurangan salah satu enzim dalam siklus urea yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan amonia dari aliran darah)
q  Membatasi asupan protein terutama protein nabati.
q  Dianjurkan protein yang dikonsumsi adalah protein hewani yang memiliki nilai biologi tinggi. Agar tidak memperberat kerja ginjal untuk metabolisme urea.
    
q   Phenylketonuria ( enzim hati hidroksilase fenilalanin (PAH) ditemukan sedikit bahkan tidak ada)
q  Membatasi asupan fenilalanin, walaupun dalam semua makanan sumber protein menganadung fenilalanin, namun asupan fenilalanin dapat dibatasi dengan cara mengganti susu dan daging, dengan makanan sintesis yang mengandung AA lainnya. Penderita juga dapat mengkonsumsi makanan alami rendah protein seperti buah, sayur dan gandum dalam jumlah tertentu
q  Untuk mencegah keterbalakngan mental, maka sejak minggu pertama kehidupan bayi asupan fenilalanin harus dibatasi. Jika pembataan dilakukan saat usia 2-3 tahun maka hanya bisa mengendalikan hiperaktifitas yang berat dan kejang
q  Pembatasan asupan fenilalanin sebaiknya dilakukan sepanjang hidup penderita
q  Menghindari penggunaan aspartame, karena aspartame yang banyak terdapat pada diet coke, diet pepsi dan kebanyakan diet soda ini mengandung 2 asam amino yaitu asam aspartat dan fenilalanin
q  Dapat mengkonsumsi, phenilalanin free formula (medical food), product supplement tyrosine dan produk rendah fenilalanin (lofenalac, phenil free, analog XP)  

PENYAKIT KERACUNAN MAKANAN
ž  Keracunan makanan à penyakit gastro enteritis akut yang disebabkan  oleh makanan terkontaminasi oleh  bakteri hidup atau toxin yang dihasilkannya  atau oleh zat - zat  anorganik   dan  racun yang berasal dari tanaman  dan binatang
ž  penyebab keracunan makanan pada manusia dapat dibagi menjadi 2 jenis :
            1. Bacterial Food Poisoning
            2. Non Bacterial Food Poisoning
Bacterial food poisoning
ž  Staphylococcus aureus,  Clostridium perfringens dan Clostridium botulinum .
ž  GEJALA
Gastroenteritis yang terjadi biasanya ringan meskipun dapat menjadi berat dengan gejala berupa:
- nyeri perut
- perut kembung karena penimbunan gas
- diare berat
- dehidrasi
- syok.
Non bacterial food poisoning
ž  Keracunan oleh tumbuh-tumbuhan
¡  Keracunan singkong à kandungan asam sianida menimbulkan muntah, cyanosis, kesadaran menurun sampai koma
¡  Keracunan jengkol à asam jengkolat menimbulkan mual muntah, nyeri perut, sakit pada saat buang air kecil dsb
¡  Keracunan jamur beracun à racun amanitim dan muskarin. Menyebabkan mual muntah, sakit perut, disfungsi hepatoseluler dan ginjal
¡  Dll
ž  Keracunan kerang dan ikan laut
¡  Menimbulkan kemerah2an pd muka, dada, lengan; gatal-gatal; sakit perut; diare dan gangguan pernafasan
ž  Keracunan bahan-bahan kimia
¡  Karena pewarna, logam berat, penyedap atau bahan pengawet lainnya
¡  Seperti kasus minamata di Jepang, karena mengkonsumsi ikan mengandung Hg
dsb










*cat kuliah,

Rabu, 04 Mei 2011

jaringan epitel


JARINGAN EPITEL

Sifatnya:
  • Merupakan empat jaringan dasar
  • Terdiri dari sel dengan batas yang jelas dan terletak rapat satu sama lain
  • Zat makanan diberikan ke jaringan secara difusi dari pembuluh darah kapiler yang terletak di jaringan di bawahnya
Berdasarkan asal:
  • Ektoderm: epitel pada kulit
  • Entoderm: epitel pada saluran pencernaan
  • Mesoderm: epitel pada saluran kemih

Fungsinya:
  • Sebagai pelindung
  • Sebagai alat eksresi
  • Sebagai alat penerima impuls
  • Sebagai penyaring/filtrasi
  • Sebagai alat absorpsi
  • Sebagai  alat respirasi

Zat makanan diberikan ke jaringan secara difusi dari pembuluh darah kapiler yang terletak di jaringan di bawahnya
Klasifikasi:
·   Epitel selapis
Epitel selapis pipih (squamous simple epitel)
Epitel selapis kubus (cuboid simple epitel)
Epitel selapis silindris
·   Epitel berlapis
Epitel berlapis pipih (squamous
Epitel berlapis kubus
Epitel berlapis silindris
Epitel transisional

·   Epitel bertingkat


Epitel selapis pipih terdiri dari satu lapis sel berbentuk pipih. Ex: pembuluh darah kapiler

Epitel selapis kubus terdiri dari satu lapis sel berbentuk kubus. Ex: pada permukaan ovarium, kelenjar ludah, kelenjar keringat dan saluran pada ginjal.
Epitel selapis silindris terdiri dari satu lapis sel berbentuk silindris. Ex: epitel pada lambung

Epitel berlapis gepeng, kadang ga selalu berbentuk gepeng. Dilapisan terbawahnya bisa brbentuk silindris. Ex: saluran pada vagina
Epitel berlapis kubus jarang ditemukan pada tubuh. Misalnya pada saluran kelenjar keluar
Epitel berlapis silindris juga jarang ditemukan, terdiri dari dua lapisan saja. Contohnya pada epitel konjungtiva palpebra (Palpebra merupakan jaringan yang mudah bergerak dan berfungsi untuk melindungi bola mata dari depan, serta mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan kornea. Kulit palpebra sangat tipis sehingga mudah membengkak pada keadaan tertentu. Pada tepi (margo) palpebra terdapat bulu mata (silia) yang berguna sebagai proteksi mata terhadap sinar dan trauma kecil).
Epitel transisional mirip epitel berlapis gepeng Pada lapisan atas terdapat lapisan sel yang berbentuk payung (sel payung). Sel payung dalam keadaan regang akan memipih, misalnya dalam keadaan saluran terisi penuh. Contoh: epitel pada ureter

Epitel bertingkat bentuknya seperti epitel berlapis. Teridiri dari satu lapis sel yang tidak sama tinggi sehingga terlihat seperti berlapis-lapis. Contohnya epitel pada trakea.

epithelium.jpgepitel pipih.jpg
Daftar pustaka.