Senin, 27 Juni 2011

tipe kepribadian manusia

di postingan ini saya baru saja membaca sebuah blog dan postingan seorang senior saya di forum lingkar pena mengenai tipe-tipe kepribadian seseorang. sangat unik sekali ternyata dunia ini. memang adanya perbedaan itulah yang membuat dunia menjadi terasa indah. tinggal bagaimana kita-nya saja yang memandang perbedaan itu seperti apa. sama saja seperti saat kita menghadapi sebuah permasalah. well.. pengunjung blog saya yang cakep... :D 
simak saja bahasan berikut ini:


Tiap saat kita berhadapan dengan bermacam-macam situasi. Terutama ketika berhubungan dengan orang lain.


Sebagai pemimpin, mengertikah kita bagaimana cara `membakar’ motivasi para pegawai kita? Sebagai ibu, kita sering bingung nggak habis pikir plus pusing oleh watak keras kepala anak-anak kita?! Tak jarang pula, sebagai suami kita terus-terusan bertengkar sama istri yang padahal juga kita sayangi dan cintai?Adakah `zat kimia’ tertentu atau pola tertentu yang mempengaruhi sifat, sikap dan reaksi kita dan merasa dalam menghadapi berbagai situasi… sehingga kita bisa lebih berdamai dan mengerti mengapa semua reaksi itu terjadi? Bukankah akan lebih nikmat hidup ini kalau kita satu sama lain saling memahami?

Florence Litteur, penulis buku terlaris “Personality Plus” menguraikan, ada empat pola watak dasar manusia. Kalau saja semua sudah kita pahami, kita akan sangat terbantu sekali dalam berhubungan dengan orang lain.Kita akan jadi mengerti mengapa suami kita tiba-tiba marah sekali ketika meja kerjanya yang berantakan kita atur rapi. Kita juga akan mudah memahami mengapa pegawai kita gampang sekali berjanji… dan hebatnya dengan mudah pula ia melupakannya, “Oh ya, saya lupa”katanya sambil tertawa santai. Kita juga akan mudah mengerti mengapa istri kita nggak mau dengar sedikitpun pendapat kita, tak mau kalah,cenderung mempertahankan diri, selalu merasa benar dengan pendapatnya dan makin sengit bertengkar kalau kita mau coba-coba untuk mengalahkannya.


Yang pertama, kata Florence adalah golongan Sanguinis, “Yang Populer”. Mereka ini cenderung ingin populer, ingin disenangi oleh orang lain. Hidupnya penuh dengan bunga warna-warni. Mereka senangsekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak emosinya bergelombang dan transparan. Pada suatu saat ia berteriak kegirangan, dan beberapa saat kemudian ia bisa jadi menangis tersedu-sedu.

Namun orang-orang sanguinis ini sedikit agak pelupa, sulit berkonsentrasi, cenderung berpikir `pendek’, dan hidupnya serba tak beratur. Jika suatu kali anda lihat meja kerja pegawai anda cenderung berantakan, agaknya bisa jadi ia sanguinis. Kemungkinan besar ia pun kurang mampu berdisiplin dengan waktu, sering lupa pada janji apalagi bikin planning/rencana. Namun kalau disuruh melakukan sesuatu, ia akan dengan cepat mengiyakannya dan terlihat sepertinya betul-betul hal itu akan ia lakukan. Dengan semangat sekali ia ingin buktikan bahwa ia bisa dan akan segera melakukannya. Tapi percayalah, beberapa hari kemudian ia tak lakukan apapun juga.


Lain lagi dengan tipe kedua, golongan melankoli, “Yang Sempurna”. Agak berseberangan dengan sang sanguinis. Cenderung serba teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya mereka ini suka dengan fakta-fakta, data-data, angka-angka dan sering sekali memikirkan segalanya secara mendalam. Dalam sebuah pertemuan, orang sanguinis selalu saja mendominasi pembicaraan, namun orang melankoli cenderung menganalisa, memikirkan, mempertimbangkan, lalu kalau bicara pastilah apa yang ia katakan betul-betul hasil yang ia pikirkan secara mendalam sekali.

Orang melankoli selalu ingin serba sempurna. Segala sesuatu ingin teratur. Karena itu jangan heran jika balita anda yang `melankoli’ tak `kan bisa tidur hanya gara-gara selimut yang membentangi tubuhnya belum tertata rapi. Dan jangan pula coba-coba mengubah isi lemari yang telah disusun istri `melankoli’ anda, sebab betul-betul ia tata-apik sekali, sehingga warnanya, jenisnya, klasifikasi pemakaiannya sudah ia perhitungkan dengan rapi. Kalau perlu ia tuliskan satu per satu tata letak setiap jenis pakaian tersebut. Ia akan dongkol sekali kalau susunan itu tiba-tiba jadi lain.


Ketiga, manusia Koleris, “Yang Kuat”. Mereka ini suka sekali mengatur orang, suka tunjuk-tunjuk atau perintah-perintah orang. Ia tak ingin ada penonton dalam aktivitasnya. Bahkan tamu pun bisa sajaia `suruh’ melalukan sesuatu untuknya. Akibat sifatnya yang `bossy’ itu membuat banyak orang koleris tak punya banyak teman. Orang-orangberusaha menghindar, menjauh agar tak jadi `korban’ karakternya yang suka `ngatur’ dan tak mau kalah itu.

Orang koleris senang dengan tantangan, suka petualangan. Mereka punya rasa, “hanya saya yang bisa menyelesaikan segalanya; tanpa saya berantakan semua”. Karena itu mereka sangat “goal oriented”,tegas, kuat, cepat dan tangkas mengerjakan sesuatu. Baginya tak ada istilah tidak mungkin. Seorang wanita koleris, mau dan berani naik tebing, memanjat pohon, bertarung ataupun memimpin peperangan. Kalau ia sudah kobarkan semangat “ya pasti jadi…” maka hampir dapat dipastikan apa yang akan ia lakukan akan tercapai seperti yang ia katakan. Sebab ia tak mudah menyerah, tak mudah pula mengalah.


Hal ini berbeda sekali dengan jenis keempat, sang Phlegmatis “Cinta Damai”. Kelompok ini tak suka terjadi konflik, karena itu disuruh apa saja ia mau lakukan, sekalipun ia sendiri nggak suka. Baginya kedamaian adalah segala-galanya. Jika timbul masalah atau pertengkaran, ia akan berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran. Ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya nggak terus berkepanjangan.

Kaum phlegmatis kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin. Cenderung diam, kalem, dan kalau memecahkan masalah umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar ia mau jadi pendengar yang baik, tapi kalau disuruh untuk mengambil keputusan ia akan terus menunda-nunda. Kalau anda lihat tiba-tiba ada sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu orang yang asyik bicara terus, maka pastilah parapendengar yang berkerumun itu orang-orang phlegmatis. Sedang yang bicara tentu saja sang Sanguinis.

Kadang sedikit serba salah berurusan dengan para phlegmatis ini. Ibarat keledai, “kalau didorong ngambek, tapi kalau dibiarin nggak jalan”. Jadi kalau anda punya staf atau pegawai phlegmatis, andaharus rajin memotivasinya sampai ia termotivasi sendiri oleh dirinya.


Mencoba Mengerti Orang Lain


Nah, sekarang anda masuk golongan mana? Coba amati istri, suami atau anak-anak anda, mereka golongan apa? Jangan-jangan anda sekarang mulai mengerti mengapa suami-istri-anak-rekan anda bertingkahlaku “seperti itu” selama ini. Dan anda pun akan tertawa sendiri mengingat-ingat berbagai perilaku dan kejadian selama ini.

Ya, tapi apakah persis begitu? Tentu saja tidak. Florence Litteur, berdasarkan penelitiannya bertahun-tahun telah melihat bahwa ternyata keempat watak itu pada dasarnya juga dimiliki setiap orang. Yang beda hanyalah `kadar’nya. Oleh sebab itu muncullah beberapa kombinasi watak manusia.


Ada orang yang tergolong Koleris Sanguinis. Artinya kedua watak itu dominan sekali dalam mempengaruhi cara kerja dan pola hubungannya dengan orang lain. Di sekitar kita banyak sekali orang-orang koleris sanguinis ini. Ia suka mengatur-atur orang, tapi juga senang bicara (dan mudah juga jadi pelupa).


Ada pula golongan Koleris Melankolik. Mungkin anda akan kurang suka bergaul dengan dia. Bicaranya dingin, kalem, baku, suka mengatur, tak mau kalah dan terasa kadang menyakitkan (walaupun sebetulnya iatak bermaksud begitu). Setiap jawaban anda selalu ia kejar sampai mendalam. Sehingga kadang serasa diintrogasi, sebab memang ia ingin sempurna, tahu secara lengkap dan agak dingin. Menghadapi orang koleris melankolik, anda harus fahami saja sifatnya yang memang `begitu’ dan tingkatkan kesabaran anda. Yang penting sekarang anda tahu, bahwa ia sebetulnya juga baik, namun tampak di permukaan kadang kurang simpatik, itu saja.


Lain lagi dengan kaum Phlegmatis Melankolik. Pembawaannya diam, tenang, tapi ingat… semua yang anda katakan, akan ia pikirkan, ia analisa. Lalu saat mengambil keputusan pastilah keputusannya berdasarkan perenungan yang mendalam dan ia pikirkan matang-matang.


Banyak lagi tentunya kombinasi-kombinasi yang ada pada tiap manusia. Akan tetapi yang penting adalah bagaimana memanfaatkannya dalam berbagai aktivitas hidup kita. Jika suami istri saling mengerti sifat dan watak ini, mereka akan cenderung berusaha `memaafkan’ pasangannya. Lalu berusaha untuk menyikapinya secara bijaksana.


Begitu pula saat menerima calon pegawai. Untuk bidang-bidang yang membutuhkan tingkat ketelitian dan keteraturan yang tinggi, jauh lebih baik anda tempatkan orang-orang yang melankolik sempurna. Sedang di bagian promosi, iklan, resepsionis, MC, humas, wiraniaga, tentu jauh lebih tepat anda tempatkan orang-orang sanguinis. Lalu jangan posisikan orang-orang phlegmatis di bagian penagihan ataupun penjualan. Hasilnya pasti akan amat mengecewakan.


Begitulah, manusia memang amat beragam. Muncul sedikit tanda tanya, diantara semua watak itu, mana yang paling baik? Jawabannya, menurut Florence, tak ada yang paling baik. Semuanya baik. Tanpa orangsanguinis, dunia ini akan terasa sepi. Tanpa orang melankoli, mungkin tak ada kemajuan di bidang riset, keilmuan dan budaya. Tanpa kaum koleris, dunia ini akan berantakan tanpa arah dan tujuan. Tanpa sang phlegmatis, tiada orang bijak yang mampu mendamaikan dunia.


Yang penting bukan mana yang terbaik. Sebab kita semua bisa mengasah keterampilan kita berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill). Seorang yang ahli dalam berurusan dengan orang lain, ia akan mudah beradaptasi dengan berbagai watak itu. Ia tahu bagaimana menghadapi sifat pelupa dan watak acaknya kaum sanguinis, misalnya dengan memintanya untuk selalu buat rencana dan memintanya melakukansegera. Ia jago memanas-manasi (menantang) potensi orang koleris mencapai goal-nya, atau `membakar’ sang phlegmatis agar segera bertindak saat itu juga.”Inilah seninya”, kata Florence “dalam berinteraksi dengan orang lain”. Tentu saja awalnya adalah, “Anda dulu yang harus berubah”. Belajarlah jadi pengamat tingkah laku manusia…(lalu tertawalah)!


Oke,..menurut anda saya tipe yang manakah?

tunggu postingan berikuntnya..:)


Belum tau kira2 kepribadian anda? Coba lakukan tes disini..yah hasilnya bisa memberikan sedikit gambaran..

diambil dari http://ahli.wordpress.com/2007/08/30/sangunis-melankolis-koleris-plegmatis/

Minggu, 26 Juni 2011

Tentang KODOK (anura)/Bangkong


Bangsa kodok dan bangkong (Anura). Kodok (bahasa Inggris: frog) dan katak alias bangkong (b. Inggris: toad) adalah hewan amfibia yang paling dikenal orang di Indonesia. Anak-anak biasanya menyukai kodok dan katak karena bentuknya yang lucu, kerap melompat-lompat, tidak pernah menggigit dan tidak membahayakan. Hanya orang dewasa yang kerap merasa jijik atau takut yang tidak beralasan terhadap kodok. Kedua macam hewan ini bentuknya mirip. Kodok bertubuh pendek, gempal atau kurus, berpunggung agak bungkuk, berkaki empat dan tak berekor (anura: a tidak, ura ekor). Kodok umumnya berkulit halus, lembab, dengan kaki belakang yang panjang. Sebaliknya katak atau bangkong berkulit kasar berbintil-bintil sampai berbingkul-bingkul, kerapkali kering, dan kaki belakangnya sering pendek saja, sehingga kebanyakan kurang pandai melompat jauh. Namun kedua istilah ini sering pula dipertukarkan penggunaannya.

Morfologi
Kepala dan badan lebar bersatu, ada dua pasang kaki atau anggota, tak ada leher dan ekor. Bagian dalam ditutupi dengat kulit basah halus lunak. Kepala mempunyai mulut tang lebar untuk mengambil makanan, 2 lubang hidung/ nares externa yang kecil dekat ujung hidung yang berfungsi dalam pernapasan, 2 mata yang besar spherik, dibelakangnya 2 lubang pipih tertutup oleh membrane tympani yang berfungsi sebagai telinga untuk menerima gelombang suara. Tiap mata mempunyai kelopak mata atas dan bawah, serta di dalamnya mempunyai selaput mata bening membrane nictitans untuk menutupi mata apabila berada di dalam air. Di bagian ujung belakang badan dijumpai anus, lubang kecil untuk membuang sisa-sisa makananyang tak dicerna, urine dan sel-sel kelamin/ telur atau sperma dari alat reproduksi (Kastowo, 1982: 32 )
Kaki katak terdiri atas sepasang kaki depan dan sepasang kaki belakang. Kaki depan terdiri atas lengan atas (brancium), lengan bawah (antebrancium), tangan (manus), dan jari-jari (digiti). Pada kaki belakang terdiri atas paha (femur), betis (crus), kaki (pes) dan jari-jari (digiti) (Radiopoetro, 1996: 474).
Secara umum katak jumlah jari tungkai depan biasanya empat jari dan tungkai belakang lima jari. Pada tungkai belakang memanjang yang berpotensi untuk melompat. Kadang-kadang dijumpai jari tambahan sebagai prehaluk pada sisi ventral kaki. Prehaluk ini pada Spadefoot (katak penggali tanah) berupa tulang -tulang keras yang digunakan untuk menggali tanah sebagai tempat bersembunyi (Radiopoetro, 1996: 474).
Kulit amphibi sangat penting dalam respirasi dan proteksi. Kulit yang tipis fleksibel membagi bagian luar badan untuk melindungi organisme terhadap penyakit, berfungsi dalam pernapasan, penyerapan air, sebab katak tidak pernah minum. Di lengkapi dengan kelenjar mukosa yang menyebabkan kulit terjaga kelembabannya, bagi spesies yang hidup di air, mukus memberikan minyak pelumas bagi tubuh. Sebagian besar memiliki kelenjar granular dan kelenjar mukus. Keduanya mirip, akan tetapi hasil produksinya berbeda. Kelanjar granular memproduksi zat abnoxious atau racun untuk melindungi diri dari musuh. Keduanya dikelompokkan sebagai kelenjar alveolar (kelenjar yang tidak mempunyai saluran pengeluaran, tetapi produknya di keluarkan lewat dinding selnya sendiri secara alami). Kelenjar racundapat menimbukan iritasi pada kulit (Sukiya, 2005: 47).
Katak adalah bilateral simetris, dengan bagian sisi kiri dan kanan equal. Bagian tengah disebut medial, samping/lateral, badan muka depan adalah ujung anterior, bagian belakang disebutujung posterior, bagian punggung atau dorsal, sedang bagian muka ventral. Bagian badan terdiri atas kepala/ caput, kerongkongan/ cervik, dada/ thorax atau pectoral, perut atau abdomen, pantat pelvis serta bagian kaudal pendek (Kastowo, 1982: 32).


Sistem respirasi
Pada kodok, oksigen berdifusi melalui kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karna kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi (Godknecht, 2004). 

Sistem Reproduksi
Reproduksi pada katak yaitu dengan cara fertilisasi eksternal, katak jantan menjepit katak betina ketika perkawinan (yaitu ketika telur dilepaskan dan sperma disemprotkan) (Brotowijdoyo.1989: 201).
Pada saat bereproduksi katak dewasa akan mencari lingkungan yang berair. Disana mereka meletakkan telurnya untuk dibuahi secara eksternal. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan mencari nutrisi yang dibutuhkan dari lingkungannya, kemudian berkembang menjadi dewasa dengan bentuk tubuh yang memungkinkannya hidup di darat, sebuah proses yang dikenal dengan metamorfosis. Tidak seperti telur reptil dan burung, telur katak tidak memiliki cangkang dan selaput embrio. Sebaliknya telur katak hanya dilindungi oleh kapsul mukoid yang sangat permeabel sehingga telur katak harus berkembang di lingkungan yang sangat lembab atau berair.
 
Peranan dan Aktifitas
Katak berperan sangat penting sebagai indikator pencemaran lingkungan. Tingkat pencemaran lingkungan pada suatu daerah dapat dilihat dari jumlah populasi katak yang dapat ditemukan di daerah tersebut. Latar belakang penggunaan katak sebagai indikator lingkungan karena katak merupakan salah satu mahluk purba yang telah ada sejak ribuan tahun lalu. Jadi katak tetap eksis dengan perubahan iklim bumi. Selain itu, karena pentingnya kedudukan katak dalam rantai makanan, maka pengurangan jumlah katak akan menyebabkan terganggunya dinamika pertumbuhan predator katak. Bahkan terganggunya populasi katak dapat berakibat langsung dengan punahnya predator katak.
Katak dan kodok di Indonesia umumnya diperdagangkan bahkan diekspor ke luar negeri, seperti Cina. Jenis yang banyak diperdagangkan adalah Fejerva cancrivora (kodok sawah, katak hijau atau katak rawa) dan Limnonectes macrodon (katak batu). Penjualan katak di toko binatang piaraan, baru dimulai bebrapa tahun terakhir. Beberapa jenis kodok dari Amerika Selatan yakni Xenopus laevis dan Hymenochirus sp. dikenal menjadi subyek penelitian binatang percobaan. Jenis-jenis ini dapat menjadi ancaman kepunahan bagi jenis lokal, misalnya Rana catesbeiana atau kodok tebu dan Bufo marinus seperti yang telah terjadi di Australia dan Filipina (Iskandar, 1998).
         Pola Makan semua amfibi karnivora. Makanan utamanya terdiri dari arthropoda, cacing dan larva serangga. Tetapi jenis yang lebih besar dapat memakan binatang yang lebih besar, seperti ikan kecil, udang, kerang, katak kecil atau katak muda, dan bahkan kadal kecil atau ular kecil. Namun, kebanyakan berudu katak adalah herbivora. Berudu jenis kalophrynus dan kolaula sama sekali tidak makan, karena keperluan makan berudu ini sudah terpenuhi oleh kuning telur. Berudu occidozyga bersifat kanivora, biasanya memakan larva serangga dan cacing tanah atau cacing air tawar. Pada umumnya berudu makan di dasar perairan, tetapi pada berudu jenis microhyla achatina dan megophrys Montana mencari makan di permukaan air.
Perkembangbiakan Kodok dan katak mengawali hidupnya sebagai telur yang diletakkan induknya di air, di sarang busa, atau di tempat-tempat basah lainnya. Beberapa jenis kodok pegunungan menyimpan telurnya di antara lumut-lumut yang basah di pepohonan. Sementara jenis kodok hutan yang lain menitipkan telurnya di punggung kodok jantan yang lembab, yang akan selalu menjaga dan membawanya hingga menetas bahkan hingga menjadi kodok kecil. Katak mampu menghasilkan 5000-20000 telur, tergantung dari kualitas induk dan berlangsung sebanyak tiga kali dalam setahun.
Telur-telur kodok dan katak menetas menjadi berudu atau kecebong yang bertubuh mirip ikan gendut, bernafas dengan insang dan selama beberapa lama hidup di air. Perlahan-lahan akan tumbuh kaki belakang, yang kemudian diikuti dengan tumbuhnya kaki depan, menghilangnya ekor dan bergantinya insang dengan paru-paru.
Kodok dan katak kawin pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada saat bulan mati atau pada ketika menjelang hujan. Pada saat itu kodok-kodok jantan akan berbunyi-bunyi untuk memanggil betinanya, dari tepian atau tengah perairan. Beberapa jenisnya, seperti kodok tegalan (Fejervarya limnocharis) dan kintel lekat alias belentuk (Kaloula baleata), kerap membentuk ‘grup nyanyi’, di mana beberapa hewan jantan berkumpul berdekatan dan berbunyi bersahut-sahutan. Suara keras kodok dihasilkan oleh kantung suara yang terletak di sekitar lehernya, yang akan menggembung besar manakala digunakan.
Pembuahan pada kodok dilakukan di luar tubuh. Kodok jantan akan melekat di punggung betinanya dan memeluk erat ketiak betina dari belakang. Sambil berenang di air, kaki belakang kodok jantan akan memijat perut kodok betina dan merangsang pengeluaran telur. Pada saat yang bersamaan kodok jantan akan melepaskan spermanya ke air, sehingga bisa membuahi telur-telur yang dikeluarkan si betina.


Habitat dan Makanan
Kodok dan katak hidup menyebar luas, terutama di daerah tropis yang berhawa panas. Makin dingin tempatnya, seperti di atas gunung atau di daerah bermusim empat (temperate), jumlah jenis kodok cenderung semakin sedikit. Salah satunya ialah karena kodok termasuk hewan berdarah dingin, yang membutuhkan panas dari lingkungannya untuk mempertahankan hidupnya dan menjaga metabolisme tubuhnya.
Hewan ini dapat ditemui mulai dari hutan rimba, padang pasir, tepi-tepi sungai dan rawa, perkebunan dan sawah, hingga ke lingkungan pemukiman manusia. Bangkong kolong, misalnya, merupakan salah satu jenis katak yang kerap ditemui di pojok-pojok rumah atau di balik pot di halaman. Katak pohon menghuni pohon-pohon rendah dan semak belukar, terutama di sekitar saluran air atau kolam.
Kodok memangsa berbagai jenis serangga yang ditemuinya. Kodok kerap ditemui berkerumun di bawah cahaya lampu jalan atau taman, menangkapi serangga-serangga yang tertarik oleh cahaya lampu tersebut.Sebaliknya, kodok juga dimangsa oleh pelbagai jenis makhluk yang lain: ular, kadal, burung-burung seperti bangau dan elang, garangan, linsang, dan juga dikonsumsi manusia.
Kodok membela diri dengan melompat jauh, mengeluarkan lendir dan racun dari kelenjar di kulitnya; dan bahkan ada yang menghasilkan semacam lendir pekat yang lengket, sehingga mulut pemangsanya akan melekat erat dan susah dibuka.
Katak dan kodok dapat dikelompokkan menurut pemisahan habitatnya. Habitat pertama selalu berkaitan dengan kegiatan manusia, misalnya Bufo melanostictus, kategori kedua adalah jenis yang hidup di atas pepohonan misalnya suku Racophoridae, kategori ketiga adalah jenis yang hidup di habitat yang terganggu, misalnya jenis Rana baramica, dan kategori keempat adalah yang hidup di hutan primer dan sekunder, misalnya jenis Bufo biportacus.
Semua amfibi adalah karnivora. Makanannya terutama terdiri dari Arthropoda, cacing dan larva serangga, terutama untuk jenis kecil. Jenis yang lebih besar dapat memakan binantang yang lebih kecil, seperti ikan kecil, udang, kerang, katak kecil atau katak muda, dan bahkan kadal kecil. Namun kebanyakan berudu katak adalah herbivora, kecuali berudu Kaloula dan Kalophrynus sama sekali tidak makan, dan sepenuhnya mendapat makanan dari kuning telur yang tersedia. Berudu Occidozyga bersifat karnivora, terutama memakan larva serangga dan cacing tanah. Berudu biasanya makan di dasar perairan dan beberapa jenis mencari makan di permukaan air.

Mekanisme Pertahanan
Amfibi tidak mempunyai alat fisik untuk mempertahankan diri. Pada beberapa jenis katak mempunyai geligi seperti taring di bagian depan rahang atas sebagai alat pertahanan diri dengan cara menggigit musuhnya. Katak dan kodok juga mempunyai kaki belakang yang lebih panjang daripada kaki depan, yang berfungsi untuk melompat dan menghindar dari bahaya.
Alat lain yang efektif sebagai pertahanan diri adalah kulit yang beracun. Banyak jenis Bufonidae dan Ranidae mampunyai kelenjar racun yang tersebar di permukaan kulit dan tonjolan-tonjolan, misalnya Dendrobates pumilio. Beberapa jenis dari suku Microhylidae mempunyai kulit yang sangat lengket sehingga predator menjauhinya.

Jenis-jenis Anura di Indonesia
Bangsa Anura merupakan bangsa amfibi yang terbesar dan sangat beragam, terdiri dari lebih 4.100 jenis katak dan kodok. Sekitar 450 jenis telah dicatat dari Indonesia, yang berarti mewakili sekitar 11% dari seluruh Anura di dunia (Iskandar, 1998).
Suku Anura yang terdapat di Indonesia adalah Bombinatoridae, suku yang paling sederhana untuk Indonesia, suku Megophrydae dengan 15 jenis dalam empat marga, suku Bufonidae dengan 35 jenis dan terdiri dari enam marga; Microhylidae merupakan suku terbesar di Indonesia. Suku Ranidae mempunyai sekitar 100 jenis terbagi dalam delapan marga, suku Pipidae dengan dua jenis yang diintroduksi ke Jawa, suku Rhacophoridae diwakili oleh lima marga dan 40 jenis, suku Lymnodynastidae yang diwakili oleh dua marga, suku Myobatrachidae yang diwakili oleh tiga marga, dan suku Pelodryadidae mempunyai sekitar 80 jenis yang tersebar di subwilayah Papua.

Amphibi dan cirinya


bahasan kita kali ini mengenai amhibi.. adalah hewan yang hidup di dua habitat.
cekidot!
Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.
Amfibia mempunyai ciri-ciri:
·   tubuh diselubungi kulit yang berlendir
·   merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm)
·   mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik
·   mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang
·   matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam
·   pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam
berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).



Sistem Rangka
Amphibi memiliki sistem rangka yang lebih tebal dan luas secara proporsional, apabila dibandingkan dengan pisces. Tengkorak Amphibi mempunyai tulang-tulang premaksila, nasal, frontal, parietal, dan skuamosa. Pada permukaan dorsal dari tubuh anura tidak tertutup tulang seluruhnya. Bagian kondrokronium belum mengeras, hanya daerah oksipital dan eksoksipital yang mengeras, dan masing-masing memiliki kondila bertemu dengan vertebra pertama. Amphibi tidak memiliki langit-langit (palatum skunder), akibatnya nares internal lebih maju di dalam langit-langit mulut. Di bagian ventral otak tertutup oleh tulang dermal dinamakan parasfenoid. Gigi terletak pada premaksila, maksila, palatine, vomer, parasfenoid, dan tulang dental. Ada beberapa Amphibi yang tidak memiliki gigi, atau gigi pada rahang bawah mereduksi (Sukiya, 2005).

Sistem Otot
Sistem otot Amphibi, seperti sistem-sistem otot pada organ yang lain sebagai transisi antara ikan dan reptil. Sistem otot ikan terpusat pada gerakan tubuh ke lateral, membuka dan menutup mulut serta gill apertura (operculum atau penutup lubang/celah insang), dan gerakan sirip yang relatif sederhana. Ada perbedaan antara ikan dengan amphibi, yaitu sekat horizontal pada amphibi membagi otot dorsal dan ventral (Sukiya, 2005: 40).

Sistem Pencernaan
Di dalam mulut terdapat gerigi kecil di sepanjang rahang atas, dan ada gigi vomerin pada langit-langit mulut. Lidah berotot dan bfurfate (cabang dua) pada ujungnya, dan bertaut pada bagian anterior mulut. Saluran pencernaan mulai dari esophagus (bedinding lurus dan besar) langsung bersatu dengan lambung. Lambung memanjang dan erkelok ke samping kiri dan berotot. Usus terdiri dari intestinum (keci, panjang, berkelok-kelok), rectum yang langsung bersatu dengan cloaca. Hati dn pancreas mempunyai mempunyai saluran-saluran menuju ke duodenum, kandung empedu, lambung intestinum. Pada potongan melintang intestinum terdiri dari empat lapisan, yaitu: peritoneum, lapisan otot, submukosa dan mukosa (Brotowidjoyo, 1994: 56).

Sistem saraf
Sistem saraf pada amfibi terdiri atas sistem saraf sentral dan sistem saraf periforium. Sistem saraf sentral terdiri dari: encephalon (otak) dan medulla spinalis. Enchephalon terdapat pada kotak otak (cranium). Pada sebelah dorsal akan tampak dua lobus olfactorium menuju saccus nasalis, dua haemisperium cerebri atau cerebrum kanan kiri yang berbentuk ooid yang dihubungkan dengan comisure anterior, sedangkan bagian anteriornya dergabung dengan dienchepalon medialis. Dibagian belakang ini terdapat dua bulatan lobus opticus yang ditumpuk otak tengah tengah (mesenchepalon) sebelah bawahnya merupakan cerebreum (otak kecil). Dibelakang terdapat bagian terbuka sebelah atas yakni medulla oblongata yang berhubungan dengan medulla spinalis dan berakhir disebelah felium terminale (Jasin, 1984: 271).

Selasa, 07 Juni 2011

Makanan Khas Korea

Makanan & Minuman Khas Korea
hai Guys… postingan Charu kali ini berbicara mengenai makanan. Kalo ngomongin makanan ngga bakalan abis2nya ya nggak!? Kebutuhan geto loh!. Well, charu mo coba berbagi dari apa yang dah charu kumpulin di berbagai informasi internet and yang lain2 tentunya wat para pecinta makanan & minuman khususnya khas Korea. Biar nggak canggung or ling lung pas mampir di resto Korea. Nyok! Baca nni blog yang oke punya!

Selamat Mencicipi!! Uhuy!

Jenis Makanan Korea

    Banchan atau panchan
Adalah lauk-pauk sampingan dalam tradisi kuliner Korea. Beraneka ragam banchan dihidangkan di atas piring-piring kecil untuk dimakan oleh beberapa orang. Salah satu jenis banchan yang paling umum adalah kimchi. Banchan dihidangkan dalam porsi kecil dengan maksud untuk dihabiskan sekali makan. Semakin formal suatu jamuan makan, maka semakin beragam pula banchan yang disajikan. Dibandingkan daerah lain, jenis banchan yang disajikan di Provinsi Jeolla lebih bervariasi.
Macam-macam banchan:
    Kimchi (nanti ada bahasan khususnya dibawah ^_^)
    Namul, (나물): sayuran yang ditumis atau direndam dengan bumbu seperti minyak wijen, garam dapur, cuka, bawang putih, daun bawang, bubuk cabai, atau kecap asin.
     Macam2 Namul:
•    Kongnamul (콩나물): tauge dalam minyak wijen.
•    Sigeumchi-namul(시금치나물): spinacia dalam minyak wijen, bawang putih, dan kecap asin.
•    Miyeok-muchim (미역무침): miyeok (rumput laut atau wakame) dengan cuka, gula, dan garam dapur
•    Mu-saengchae/Mu-chae (무생채/무채): asinan lobak yang diiris kecil-kecil dan diberi cuka, gula, garam dapur, dan cabai.
•    Gosari-namul (고사리나물): tumis pucuk pakis.


    Jjim, adalah makanan yang dikukus. Misalnya Gyeran-jjim (계란찜): telur yang dikukus dengan bumbu.


    Jeon, sebutan untuk berbagai jenis makanan yang digoreng di atas wajan. Salah satu jenis jeon yang paling terkenal adalah buchimgae (adonan tepung terigu dan sayuran yang digoreng tipis seperti panekuk). Di Jepang, buchimgae disebut chijimi (チヂミ) yang berasal nama makanan ini dalam dialek Gyeongsang (jijimi).
     Donggeurang ttaeng (동그랑땡): perkedel campuran tahu, daging, dan sayuran
     Pajeon (파전): panekuk isi daun bawang, dan bisa dibuat tanpa tepung terigu (hanya telur ayam dan daun bawang).
     Kimchijeon (김치전): panekuk dengan kimchi yang sudah masam.
     Gamjajeon (감자전): panekuk kentang.
     Saengseon jeon (생선전): potongan goreng ikan yang dibalut kocokan telur.


    JOrim, adalah sebutan untuk makanan yang dimasak dengan saus.
     Dubu-jorim (두부조림): tahu yang ditumis dengan saus berupa campuran kecap asin, minyak wijen, bawang putih, dan daun bawang.
     Jang-jorim (장조림): daging sapi (hati sapi) yang dimasak bersama kecap asin dan telur ayam (telur puyuh) rebus.


    Japchae
Japchae adalah makanan Korea berupa sohun (dang myeon) yang dicampur dengan berbagai jenis sayuran dan daging sapi. Makanan ini termasuk salah satu banchan, dan dimakan sebagai lauk, terutama dalam pesta dan kesempatan khusus. Sayuran yang digunakan biasanya sayuran yang sedang musim. Japchae ditulis dengan dua aksara hanja, jap (hangul:잡, hanja:雜, dicampur dan diaduk) dan chae (hangul:채, hanja:菜, sayuran). Bahan-bahan seperti daging sapi dan sayuran (wortel, paprika, jamur shiitake, bawang bombay, dan spinacia) dipotong kecil-kecil memanjang. Masing-masing bahan ditumis secara terpisah untuk mempertahankan aroma dan rasa. Bumbu berupa bawang putih, kecap asin, dan gula pasir ditumis dengan minyak wijen bersama daging sapi. Di dalam wadah atau wajan, semua bahan dicampurkan ke dalam sohun yang sudah direbus, dan diaduk-aduk bersama minyak wijen, irisan cabai, dan wijen. Nasi dengan japchae di atasnya disebut japchae-bap (잡채밥), dan dimakan sebagai hidangan utama. Makanan ini pertama kali dibuat pada abad ke-17 ketika Semenanjung Korea diperintah Dinasti Joseon. Ketika Raja Gwanghaegun melangsungkan pesta besar di istana, salah seorang bangsawan tuan tanah menghidangkan japchae. Raja Gwanghaegun begitu menyukai rasa japchae hingga bangsawan tersebut diangkatnya menjadi byeongjo panseo (hangul:병조판서, hanja:兵曹判書, setara dengan menteri keuangan). Pada waktu itu, japchae hanya berupa sayur-sayuran dan jamur, seperti irisan mentimun, lobak, dan jamur shiitake. Sementara itu, sohun (dang myeon) ditambahkan ke dalam japchae pada abad ke-20. Berbeda dengan sohun Indonesia yang dibuat dari pati sagu atau pati aren dan midro, dang myeon dibuat dari tepung ubi jalar


    Kimchi
Sebagian besar makanan Korea terdiri atas sajian yang sederhana seperti makanan yang disimpan dalam waktu lama, serta dikenal berasa kuat dan pedas. Banyak sajian banchan dibuat dari fermentasi menghasilkan rasa pedas, kuat dan asin. Setiap daerah memiliki kekhususan makanannya dan diasosiasikan dengan hidangan tertentu.


    Bibimbap 비 빔밥
adalah makanan Korea berupa semangkuk nasi putih dengan lauk di atasnya berupa sayur-sayuran, daging sapi, telur, dan sambal gochujang. Namanya secara harafiah berarti "nasi campur" dari kata 비빔 (campur) dan 밥 (nasi). Sebelum dimakan, nasi dan lauk diaduk menjadi satu. Bibimbap yang dihidangkan dalam mangkuk dari batu yang sudah dipanaskan disebut Dolsot Bibimbap (돌솥 비빔밥, "dolsot" berarti "mangkuk batu"). Panas dari mangkuk batu akan mematangkan telur mentah yang diletakkan di atas nasi sebagai lauk. Sebelum nasi dimasukkan, minyak wijen dituangkan di dasar mangkuk batu agar terbentuk lapisan kerak nasi yang harum dan garing di dasar mangkuk.


Masakan Berkuah
    Sundubu Jjigae
Sundubujjigae (순두부찌개) adalah jenis masakan Korea yang terdiri dari rebusan (jjigae) tahu sutera. Bahan sundubujjigae antara lain tahu sutera, kerang, jamur, udang yang diasinkan, yang direbus dengan kuah yang dibumbui kecap asin dan garam dalam ttukbaegi (mangkuk keramik) Variasi bahan lainnya juga biasa ditambahkan, antara lain kimchi dan berbagai jenis makanan laut. Sundubujjigae lebih banyak disukai oleh orang tua karena tekstur tahu sutera yang lembut.


    Budae jjigae
(부대찌개, “sup militer”): sehabis perang Korea, daging sangat langka, jadi orang-orang memanfaatkan kelebihan makanan dari basis militer tentara AS, seperti hot-dog dan ham kaleng dan memasaknya dalam sup tradisional. Budae jjigae sangat terkenal di Korea Selatan dan sering dimasak bersama ramyon (mi instan).


    Doenjang jjigae (된장찌개): sup pasta kacang kedelai, disajikan sebagai hidangan utama atau disajikan bersama hidangan daging. Isinya bervariasi dari sayuran, tahu, kerang, udang, ikan dan sebagainya.



    Cheonggukjang jjigae (청국장찌개): sup yang dibuat dari pasta kacang kedelai fermentasi yang berbau menusuk.


    Gamjatang (감자탕, “sup kentang”): sup pedas tulang babi, dengan sayuran dan kentang.



    Haejangguk (해장국)
 adalah jenis sup khas Korea yang dikenal juga dengan nama sulguk ("sup minuman keras"). Sup ini dikenal karena dikonsumsi untuk mengatasi mabuk setelah minum minuman keras (sul) dan menjadi makanan yang populer di malam hari. Haejangguk telah disebutkan pada buku masak Dinasti Joseon tahun 1600-an dengan nama seongjutang yang dikonsumsi menyadarkan orang dari rasa mabuk. Walaupun dikenal berasal dari Dinasti Joseon, tapi resep aslinya tak diketahui. Cara memasak haejangguk berbeda-beda menurut daerahnya. Contohnya, orang Seoul menambahkan doenjang ke dalam sup dan menggunakan bahan-bahan seperti tulang sapi, daun luar kol cina, dan darah segar. Sementara di Jeonju, haejangguk dimasak dengan bahan sayur kecambah dan menggunakan kuah kaldu kecambah yang direbus, lalu diberi telur mentah dan asinan udang (jeotgal). Di Uljin, haejangguk dikonsumsi bersama cumi-cumi mentah yang dipotong tipis-tipis seperti mie, lalu dibumbui dan disajikan dengan air dingin dan batu es. Maka di daerah ini haejangguk dikenal sebagai sup dingin, berbeda dengan daerah lain yang mengkonsumsinya panas.



     Janchi guksu (잔치국수): mie yang disajikan dengan rumput laut, kimchi, telur dan sayuran.


    Jeongol (전골): Jeongol adalah makanan Korea berupa berbagai sup yang direbus di dalam panci besar, dan dihidangkan di tengah-tengah meja untuk dimakan bersama. Dibandingkan dengan jjigae yang hanya berisi satu jenis bahan utama, bahan untuk isi jeongol biasanya jauh lebih beragam.Berbeda dari jjigae yang bermula dari makanan rakyat, jeongol seperti halnya gujeolpan bermula dari makanan untuk kalangan bangsawan atau anggota keluarga kerajaan. Makanan ini biasanya berisi irisan daging sapi, jeroan, berbagai jenis makanan laut, dan ditambah berbagai jenis sayuran, jamur, dan bumbu-bumbu lain. Semua bahan direbus bersama di dalam panci dangkal untuk memasak jeongol yang disebut jeongolteul (전골틀). Makanan ini umumnya dibuat pedas karena diberi bumbu gochujang dan bubuk cabai. Selain itu, jenis kaldu yang digunakan untuk merebus bergantung kepada bahan utama yang menjadi isi sup. sup tradisional yang pedas, isinya terdiri dari makanan laut dan sayuran.


    Samgyetang (diucapkan [samgjetʰaŋ]) adalah sup ayam ginseng masakan Korea. Sup ini berisi ayam muda dalam keadaan utuh yang direbus dengan api kecil selama 2-3 jam hingga empuk. Seporsi sup dalam panci kecil biasanya dimakan oleh satu orang. Samgyetang dimakan dengan dengan tambahan merica, garam, dan kimchi yang disediakan di atas meja. Ayam sudah direbus hingga empuk hingga daging mudah lepas dari tulang. Kuah sup biasanya tidak semua diminum. Setelah daging ayam habis, nasi dimasukkan ke dalam sup. Setelah isi perut ayam dikeluarkan, ke dalam perut ayam dimasukkan ketan yang sudah direndam sebelumnya dan ramuan tanaman obat yang dipercaya bermanfaat untuk kesehatan. Selain ginseng, Di antara ramuan yang sering dicampurkan adalah kastanye, kacang cemara, buah jujuba kering, bawang putih, daun bawang, dan jahe. Bergantung pada resepnya, tanaman obat seperti gugija (goji), dangsam (akar Codonopsis pilosula), atau danggwi (tang kuei atau Angelica sinensis). Tanaman obat dicampurkan dalam keadaan utuh (tidak dipotong-potong) agar khasiatnya maksimal. Samgyetang adalah makanan tradisional yang bergizi di musim panas sehingga tubuh yang selalu berkeringat tidak menjadi lemas. Orang Korea biasanya memakan samgyetang pada tiga hari istimewa di musim panas: chobok, jungbok, dan malbok yang merupakan tiga hari terpanas dalam setahun. Seperti halnya sup ayam yang dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit di kebudayaan Barat, samgyetang bukan hanya dimakan di Korea untuk mengobati penyakit. Protein dan mineral dari seekor ayam utuh yang direbus dengan tanaman obat dipercaya bisa mencegah penyakit. Di Korea terdapat rumah makan yang menunya hanya menyediakan samgyetang. Walaupun demikian, rumah makan khusus samgyetang seperti itu terus ramai oleh pembeli karena resep samgyetang dan ramuan obat yang dijaga sebagai rahasia perusahaan. Minuman sewaktu makan samgyetang biasanya adalah anggur ginseng


    Kimchi jjigae(김치찌개):  adalah makanan korea berupa sup pedas yang direbus di dalam panci bersama kimchi dan air cabai dari kimchi. Sup ini berisi sayuran (sawi putih dan daun bawang), tahu, dan makanan laut atau daging babi. Kimchi jjigae merupakan masakan yang sering dibuat orang Korea di rumah sebagai lauk teman makan nasi. Bahan-bahan untuk sup mudah didapat, dan membuatnya tidak sulit. Kimchi yang sudah masam menghasilkan sup dengan aroma yang kuat dan biasanya menjadi lebih enak. Penjual kimchi umumnya membedakan antara kimchi baru dan kimchi masam yang sudah lebih lama terfermentasi. Sup ini dihidangkan di tengah-tengah meja bersama pancinya dengan pelengkap sejumlah banchan. Panci biasanya berukuran cukup besar untuk memuat sup yang cukup untuk dimakan bersama oleh dua orang atau lebih. Di rumah makan, sup ini juga disajikan dalam panci keramik berukuran kecil (ttukbaegi, 뚝배기) untuk porsi satu orang.


    Mae-woon tang (매운탕): sup ikan pedas
    Seolleongtang (설렁탕): sup kaki sapi yang dimasak sampai 10 jam lebih sampai berwarna putih susu. Biasa disajikan dalam semangkuk mie dan potongan daging sapi. Pada masa Dinasti Joseon (1392-1910), pada upacara ritual Sangsin di bulan kedua kalender lunar, raja akan melakukan penghormatan bagi Shennong di Seonnongdan untuk memohon panen yang berlimpah pada tahun berikutnya. Pada ritual itu raja mempersembahkan beras, jewawut dan hewan kurban seperti sapi dan babi. Setelah selesai melaksanakan ritual raja biasanya akan pergi ke jeokjeon, yakni kebun istana. Di jeokjeon raja akan memerintahkan juru masak istana untuk memasak bahan-bahan tersebut, yakni daging sapi untuk membuat sup, dan daging babi untuk membuat pyeonyuk, jenis sup daging. Raja akan mengundang petani-petani tua yang berusia di atas usia 60 tahun untuk menghadiri acara makan malam. Nasi dan daging sapi disajikan dalam manguk besar (ttukbaegi) setelah diberi bumbu berupa bawang merah dan garam. Kata seolleongtang berasal dari seonnongtang, dikarenakan aktivitas raja setelah melaksanakan ritual di kuil Seonnongdan. Lama-kelamaan pengucapannya berubah menjadi seolleongtang. Pada saat ini, seolleongtang biasanya dimakan di restoran khusus yang menyajikan seolleongtang. Butuh waktu lama untuk memasak seolleongtang untuk mendapatkan gizi dari tulang sapi. Jika disajikan di restoran, masakan ini dapat direbus dengan lebih lama sehingga kandungan gizinya akan dihasilkan lebih maksimal.



Masakan daging


Di restoran-restoran tradisional, daging dipanggang di tengah-tengah meja menggunakan arang, dikelilingi dengan variasi banchan. Daging dipotong kecil-kecil dan dibungkus dengan daun sayuran bersama nasi, potongan bawang putih, dan ssamjang (campuran gochujang dan doenjang). Variasi makanan ini juga bisa kita nikmatin… Cuma sayangnya sebagian besar bahannya Bab*
•    Bulgogi (불고기): potongan daging sapi yang dipanggang dengan kecap, minyak wijen, bawang putih, bawang bombai dan lada hitam. Bulgogi berarti “daging api”. Variasinya: daging babi (dwaeji-bulgogi), ayam (dak-bulgogi), dan sotong (ojingeo-bulgogi).


•    Galbi (갈비): daging iga babi atau sapi yang dipanggang dengan arang dan dibumbui. Potongannya lebih tipis dari bulgogi dan disebut sebagai barbecue Korea. Variasi: dari ayam disebut dakgalbi, jokbal atau kaki babi yang disajikan dengan saus kerang asin.

•    Samgyeopsal (삼겹살): daging perut babi yang dipanggang tanpa/dengan bumbu seperti cara memanggang galbi.
•    Hoe (IPA: [hö] 회): makanan laut mentah yang dicelupkan dengan saus cabai (gochujang) atau dengan kecap asin ditambah wasabi, lalu dimakan dengan daun selada.
•    Sannakji atau gurita hidup. Sannakji yang dimakan mentah biasanya masih hidup di atas meja.
•    Makchang (막창): jeroan babi panggang yang disajikan seperti samgyeopsal dan galbi. Makanan jenis ini khas Daegu dan propinsi Gyeongsang.
•    Gobchang (곱창): sama dengan makchang, namun dengan jeroan babi atau sapi muda.
Makanan kerajaan
•    Gujeolpan (구절판): berarti “piring yang terbagi sembilan”, makanan ini terdiri atas beberapa jenis sayuran dan daging yang disajikan dalam lapisan pancake. Gujeolpan biasa disajikan saat perayaan atau acara tertentu seperti pernikahan.
•    Sinseollo (신선로): lasagna sayuran dan daging gaya Korea.


Nasi campur


•    Hoedeopbap (회덮밥): potongan ikan mentah yang dicampur dengan sayuran, nasi dan gochujang.
Mie


  • Mul Naengmyeon dengan mandu
•    Naengmyeon (냉면; Korea Utara: 랭면, Raengmyŏn; “mie dingin”): mie khas Pyeongyang yang biasa dikonsumsi pada musim panas. Terdapat banyak jenisnya, umumnya mie tipis yang terbuat dari tepung buckwheat (jenis gandum), dihidangkan dengan kuah tulang sapi, ditambah macam-macam bumbu, sayuran, telur rebus dan daging sapi. Naengmyeon jenis ini disebut juga mul naengmyeon (naengmyeon air) untuk membedakannya dengan Bibim Naengmyeon, yang tidak berkuah, namun dicampur dengan gochujang yang pedas lalu dililit seperti sate. Variasi lainnya adalah mulhoe naengmyeon atau naengmyeon dengan makanan laut.
•    Japchae (잡채): tumisan dangmyeon. Dangmyeon (bihun) terbuat dari tepung kentang, lalu dimasak dengan sayuran, daging sapi dan bumbu rempah-rempah, kadang-kadang juga divariasikan dengan tambahan makanan laut contohnya haemul japchae (japchae gurita).
•    Jajangmyeon (자장면): mie saus kacang kedelai hitam yang sangat digemari di Korea. Asalnya adalah mie khas Beijing (RRT) yang diadaptasikan dengan cita rasa Korea.

•    Kalguksu (칼국수): mie tipis dengan kuah ikan tuna dan sayuran.

•    Ramyeon (라면): mie ramen khas Korea, namun agak berbeda dengan ramen dari Jepang. Ramyeon Korea dapat pula berarti mie instan yang dijual kemasan. Ramyeon dimasak dengan kuah yang sangat pedas dan biasanya ditambah sayuran, daging atau kimchi.
Makanan ringan
Di Korea, makanan ringan dijual di gerobak-gerobak pinggir jalan di siang dan malam hari. Pada malam hari pedagang makanan mendirikan tenda-tenda kecil yang menjual makanan ringan, minuman dan arak (soju). Jenis-jenis makanan ringan yang biasa dijual adalah patbingsu, es krim di saat musim panas, gimbap, tteokbokki, hotteok, eomuk, bungeoppang, dan sebagainya.
Gimbap

•    Gimbap (nasi rumput laut, 김밥) sangat mudah dibuat. Terbuat dari nasi yang dibalut rumput laut kering (Kim), isinya bervariasi dari sayur-sayuran, telur goreng, ikan, daging, sosis, dan biji-bijian. Variasi isi gimbap lainnya: tuna, keju, bulgogi dan sebagainya. (gambarnya ntuu ada dia atas yaaa)

•    Bungeoppang (붕어빵; “roti ikan mas”) adalah jenis kue panggang yang diisi dengan pasta kacang mejrah dengan cetakan berbentuk ikan.( ini yang paling asikk)

•    Gukwa-ppang (국화빵) hampirj sejenis dengan bungeoppang, namun berbentuk bunga.

•    Gyeran-ppang (계란빵) kue panggang yang berbentuk persegi/lingkaran. Jenis-jenis ppang ini biasa dijual di pedagang kaki lima.
Makanan ringan lainnya
•    Ddeokbokki (떡볶이): kue beras yang direbus dengan saus pedas gochujang.

•    Soondae (순대): sosis khas Korea yang terbuat dari campuran nasi, darah sapi/babi, mie kentang, kecambah, bawang bombai, bawang putih. (ooh but I will not eat this! Haram Bo!!!)

•    Ho-tteok (호떡) : sejenis pancake, namun diisi dengan bahan sirup seperti gula merah, madu, kacang parut dan kayu manis. Hotteok biasa dijual pada saat musim dingin untuk menghangatkan tubuh.


Bossam
Anju (makanan sampingan dan minuman keras)
•    Anju (안주) adalah istilah umum untuk makanan sampingan yang dikonsumsi bersama minuman beralkohol (soju). Biasanya disajikan di bar-bar, noraebang dan restoran-restoran yang menyajikan minuman keras. Cumi rebus dengan saus gochujang, dubu kimchi, odeng/ohmuk, gimbap, samgagimbap (onigiri khas Korea), sora, dan nakji (gurita kecil) adalah beberapa contoh makanan yang dihidangkan sebagai anju. Jenis anju lainnya adalah soondae, samgyeopsal, dan dwejigalbi. Sebagian besar makanan Korea disajikan sebagai anju, namun berbeda dengan banchan.
nah sampe sini aja dlu... yang punya blog udah ngantuk.... ---___---
selamat membaca :D

Urogenital pada manusia

kesempatan kali ini kita bahas sedikit tentang urogenital pada manusia. ini dibuat sampe keriting tangan gara2 koneksi internet lagi lola.. well semoga bermanfaat buat pembaca
Pengertian perkemihan
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dlam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). Sistem perkemihan atau biasa juga disebut Urinary System juga merupakan suatu system kerjasama tubuh yang memiliki tujuan utama mempertahankan keseimbangan internal atau Homeostatis.
 Susunan Sistem Perkemihan
Sistem perkemihan terdiri dari:
a) dua ginjal yang menghasilkan urin,
b) dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih),
c) satu vesika urinaria (kantung kemih) tempat urine dikumpulkan, dan
d) satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria.
                                                                                 
Alat Perkemihan Pada Manusia
Ginjal

Ginjal merupakan organ berbentuk seperti kacang yang terletak di kedua sisi columna vertebralis, di bawah liver dan limphe. Di bagian superior ginjal terdapat adrenal gland (juga disebut kelenjar suprarenal). Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritonium yang melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati. Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena tertekan ke bawah oleh hati. Kutub atas ginjal kanan terletak setinggi iga keduabelas, sedangkan ginjal kiri terletak setinggi iga kesebelas. Pada orang dewasa, panjang ginjal sekitar   12-13 cm, lebarnya 6 cm, tebal 2,5 cm dan beratnya ± 140 gram ( pria=150 – 170 gram, wanita = 115-155 gram).
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa, terdapat cortex renalis di bagian luar, yang berwarna cokelat gelap, dan medulla renalis di bagian dalam yang berwarna cokelat lebih terang dibandingkan cortex. Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papilla renalis.
Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus.. Pelvis renalis berbentuk corong yang menerima urin yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga calices renalis majores yang masing-masing akan bercabang menjadi dua atau tiga calices renalis minores
Bagian-bagian ginjal:
1.Jaringan Ikat Pembungkus
a. Fasta Renal ð Pembungkus terluar.
b. Lemak Perirenal ð Jaringan adipose yang terbungkus Fasia Ginjal.
c. Kapsul Fibrosa ð Membran halus transparan yang langsung membungkus Ginjal.
2.Hilus adalah tingkat kecekungan tepi medial Ginjal.
3.Kaliks adalah Organ atau rongga berbentuk mangkok.
4.Papilla renalis adalah Ujung pyramid ginjal yang tumpul.
5.Sinus Ginjal adalah rongga berisi lemak yang membuka pada hilus.
6.Pelvis Ginjal adalah perluasan ujung proksimal ureter.
7.Parenkim Ginjal adalah jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sinus ginjal,
a. Medula terdiri dari piramida ginjal dan papila.
b. Korteks tersusun dari tubulus dan pembuluh darah Nefron.
8.Lobus Ginjal terdiri dari satu piramipa ginjal.
9.Ureter adalah fibromuskuler yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih.
Fungsi Ginjal 
  • Ginjal memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis.

  • Mempertahankan suasana keseimbangan cairan.
  • Mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh.
  • Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum,kreatin dan amoniak.
  • Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh.
  • Pengaturan konsentrasi ion-ion penting.
  • Menghasilkan hormone Eritopoetin yang beredar dalam tubuh.
  • Pengatur produksi Sel Darah Merah.
  • Pengatur tekanan darah

          Pada ginjal terdapat nefron yang menjadi tempat berlangsungnya penyaringan dan penyerapan kembali.
Nefron
Nefron merupakan unit fungsional ginjal. Pada manusia setiap ginjal mengandung 1-1,5 juta nefron yang pada dasarnya mempunyai struktur dan fungsi yang sama.
Dapat dibedakan dua jenis nefron:
J  Nefron kortikalis yaitu nefron yang glomerulinya terletak pada bagian luar dari korteks dengan lingkungan henle yang pendek dan tetap berada pada korteks atau mengadakan penetrasi hanya sampai ke zona luar dari medula.
J  Nefron juxtamedullaris yaitu nefron yang glomerulinya terletak pada bagian dalam dari korteks dekat dengan cortex-medulla dengan lengkung henle yang panjang dan turun jauh ke dalam zona dalam dari medula, sebelum berbalik dan kembali ke cortex

Bagian-bagian nefron:
J  Glomerolus
Suatu jaringan kapiler berbentuk bola yang berasal dari arteriol afferent yang kemudian bersatu menuju arteriol efferent. Berfungsi sebagai tempat filtrasi sebagian air dan zat yang terlarut dari darah yang melewatinya. Cairan yang disaring, yaitu filtrat glomerolus, kemudian mengalir melalui tubulu renalis dan sel-selnya menyerap semua bahan yang diperlukan tubuh dan meninggalkan yang tidak diperlukan. Dengan mengubah-ubah jumlah yang diserap atau ditinggalkan dalam tubula, sel dapat mengatur susunan urine di satu sisi dan susunan darah disisi sebaliknya. Dalam keadaan normal semua glukosa diabsorpsi kembali; air sebgian besar diabsorpsi kembali, kebanyakan produk buangan dikeluarkan. Dalam keadaan tertentu tubula menambahkan bahan pada urine. Demikian maka sekresi terdiri atas tiga faktor:
·         Filtrasi GLomerolus
·         Reabsorpsi tubula
·         Sekresi tubula
J  Kapsula Bowman
Bagian dari tubulus yang melingkupi glomerolus untuk mengumpulkan cairan yang difiltrasi oleh kapiler glomerolus.
J  Tubulus
Terbagi menjadi 3, yaitu:
1.Tubulus proksimal
Tubulus proksimal berfungsi mengadakan reabsorbsi bahan-bahan dari cairan tubuli dan mensekresikan bahan-bahan ke dalam cairan tubuli.
2.Lengkung Henle
Lengkung henle membentuk lengkungan tajam berbentuk U. Terdiri dari pars descendens yaitu bagian yang menurun terbenam dari korteks ke medula, dan pars ascendens yaitu bagian yang naik kembali ke korteks. Bagian bawah dari lengkung henle mempunyai dinding yang sangat tipis sehingga disebut segmen tipis, sedangkan bagian atas yang lebih tebal disebut segmen tebal.
Lengkung henle berfungsi reabsorbsi bahan-bahan dari cairan tubulus dan sekresi bahan-bahan ke dalam cairan tubulus. Selain itu, berperan penting dalam mekanisme konsentrasi dan difusi urin.
3.Tubulus distal
Berfungsi dalam reabsorbsi dan sekresi zat-zat tertentu.
J  Duktus Pengumpul (duktus kolektifus).
Satu duktus pengumpul mungkin menerima cairan dari delapan nefron yang berlainan. Setiap duktus pengumpul terbenam ke dalam medula untuk mengosongkan cairan isinya (urin) ke dalam pelvis ginjal.
Tes fungsi ginjal
Terdapat beberapa macam tes, tetapi beberapa yang sederhana adalah:
1.       Tes protein (albumin), bila ada kerusakan pada glomeruli atau tubula, protein dapat masuk ke urine.
2.       Tes konsentrasi urea darah, bila ginjal tidak cukup mengeluarkan ureum, ureum darah naik di atas kadar normal 20-40 mg/100 ccm darah. Karena filtrasi glomerolus harus menurun sampai sebanyak 50 % sebelum kenaikan kadar urea darh terjadi, tes ini bukan tes yang sangat peka.
3.       Tes Konsentrasi

Ureter
Ureter adalah saluran fibromuskular yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih. Sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis. Tebal setiap ureter kira-kira setebal tangkai bulu angsa dan panjangnya 35 sampai 45 cm. ureter mulai sebagai pelebaran hilum ginjal dan berjalan ke bawah melalui rorngga bdomen masuk ke dalam dan dengan arah iblik bermuara ke dalam sebelah posterior kandung kencing. Terdiri dari 2 saluran pipa, masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria).
Lapisan dinding ureter terdiri dari :
a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
b. Lapisan tengah lapisan otot polos
c. Lapisan sebelah dalam (lapisan mukosa)
Lokasi Ureter
J Pars abdominalis ureter
Dalam vakum abdomen, ureter terletak di belakang peritoneum sebelah media anterior m. vasa spermatika/ ovarika interna menyilang arteri iliaka eksterna. Ureter kanan terletak pada pars desendens duodenum. Suatu turun kebawah dan disilang oleh kolon dexstra dan vasa iliaka dan dekat epertura pelvis akan dillewati oleh bagian bawah mesenterium dan bagian akhir ilium.
J Pars pelvis ureter
Pars selvis ureter berjalan pada bagian dinding lateral dari kavum selvis sepanjang tepi anterior. Dari insisura iskhichiandika mayor dan tertutup oleh peritoneum. Ureter dapat di temukan di depan arteri hipogastrika bagian dalam nervus abturatoris arteri varialis anterior dan arteri hemo roidalis media.
Ureter Pada Pria
Terdapat didalam visura seminalis bagian atas dan disilang oleh duktus deverens dan di kelilingi oleh pleksus vesikalis. Selanjutnya , ureter berjalan oblique sepanjang 2cm didalam dinding vesika urinaria pada sudut latral dari trigonum vesika.
Ureter Pada Wanita
Ureter pada wanita terdapat di belakang fossa ovarika dan berjalan kebagian medial dan kedepan bagian lateralis servik uteri bagian atas vagina untuk mencapai vundus vesica urinaria. Dalam perjalananya ureter di dampingi oleh arteri uteriana sepanjang 2,5cm dan selanjutnya arteri ini menyilang ureter dan menuju ke atas diantara lapiasan ligamentum latum.
Kantung Kemih (Vesikula Urinaria)
Kandung kemih terletak dibelakang simfisis pubis, didalam rongga panggul. Bentuknya seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis medius. Letaknya di dalam panggul besar, di depan isi lainnya, dan dibelakang simfisi pubis. Pada bayi letaknya lebih tinggi. Dinding kantong kemih terdiri atas lapisan serus sebelah luar, lapisan otot, lapisan submukosa, dan lapisan mukosa dari epitelium transisional. Bagian terbawah terpancang erat dan disebut basis, bagian atas atau funfus. Dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet. Bagian vesika urinaria terdiri dari :
a. Fundus, yaitu bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah.
b. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
c. Verteks, yaitu bagian yang berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis
tiga saluran bersambung dengan kantung kencing (kemih). Dua ureter bermuara secara oblik di sebelh basis, letak oblik ini menghindarkan urine mengalir cembalo ke dalam ureter. Uretra keluar dari kandung di sebelah depan. Daerah segitiga antara dua lubang ureter dan uretra disebut segitiga kandung kencing (trigonium vesika urinarius). Pada wanita  kandung kemih terletak di antara simfisis pubis, uterus, dan vagina. Dari uterus kandung kemih dipisahkan lipaan peritoneum-raung uretro-vesika atau ruang Douglas.
Saluran Kencing (Uretra)
Uretra merupakan saluran membranosa sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih dari kandung kemih keluar tubuh.
Uretra Pada laki-laki
Uretra pria mulai dari orifisum uretra intrna di dalam vesika urinaria sampai orifisum uretra eksterna. Pada penis panjangnya 17,5-20 cm, terdiri dari:
1.            Urethra pars Prostatica
Merupakan saluran terlebar, sepanjang 3cm, berjalan hamper vertical melalui glandula prostate, mulai dari basis sampai ke apeks dan lebih dekat ke permukaan anterior. Bentuk saluranya seperti kumparan yang bagian tengahnya lebih luas dan makin kebawah makin dangkal kemudian bergabung dengan pars membrane. Potongan transversal saluran ini menghadap ke depan.
2.            Urethra pars membranosa ( terdapat spinchter urethra externa)
Uretra ini merupakan saluran yang paling pendek dan paling dangkal, berjalan mengarah kebawah dank e depan diantara apeks glandula prostate dan bulbus uretra. Pars membranasae menembus diafragma urogenitalis, panjangnya kira-kira 2,5 cm, dibawah belakang simpisis pubis diliputi oleh jaringan sfingter uretra membranasae.
3.            Urethra pars kavernosus
Uretra ini merupakan saluran terpanjang dari uretra dan terdapatdi dalam korpus kavernosus uretra, panjangnya kira-kira 15cm, mulai dari pars membranasae sampai ke orifisium superfisialis dari diafragma urogenitalis.
4.            Orifisium uretra eksterna
Bagian ini merupakan bagian erector yang paling berkontraksi, berupa sebuah celah vertical, kedua sisi ditutup oleh dua bibir kecil, dan panjangnya 6 mm. glandula uretrus yang akan bermuara  kedalam uretra dibagi dua:
J  Glandula terdapat dibawah tunika mukosa didalam korpus kavernosus uretra (glandula pars uretralis)
J  Lakuna bagian dalam epithelium. Lacuna yang lebih besar dipermukaan atas disebut lacuna magna.
Urethra pada wanita
Uretra wanita terletak di belakang simfisis, berjalan sedikit miring kearah atas, saluranya dangkal, panjangnya kira-kira 4 cm, mulai dari orifisium uretra interna sampai ke orifisium uretra eksterna. Panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm. Sphincter urethra terletak di sebelah atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan urethra disini hanya sebagai saluran ekskresi.
Dinding urethra terdiri dari 3 lapisan:
J  Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria. Mengandung jaringan elastis dan otot polos. Sphincter urethra menjaga agar urethra tetap tertutup.
J  Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf.
J  Lapisan mukosa

Proses pembentukan urine pada manusia
Urine terbentuk setelah melalui proses penyaringan darah di ginjal. Darah masuk ginjal melalui pembuluh nadi ginjal. Ketika berada di dalam membrane glomenulus, zat-zat yang terdapat dalam darah (air, gula, asam amino dan urea) merembes keluar dari pembuluh darah kemudian masuk kedalam simpai/kapsul bowman dan menjadi urine primer. Proses ini disebut filtrasi.
Urine primer dari kapsul bowman mengalir melalui saluran-saluran halus (tubulus kontortokus proksimal). Di saluran-saluran ini zat-zat yang masih berguna, misalnya gula, akan diserap kembali oleh darah melalui pembuluh darah yang mengelilingi saluran tersebut sehingga terbentuk urine sekunder. Proses ini disebut reabsorpsi.
Urine sekunder yang terbentuk kemudian masuk tubulus kotortokus distal dan mengalami penambahan zat sisa metabolism maupun zat yang tidak mampu disimpan dan akhirnya terbentuklah urnine sesungguhnya yang dialirkan ke kandung kemih melalui ureter. Proses ini disebut augmentasi. Apabila kandung kemih telah penuh dengan urne, tekanan urine pada dinding kandung kamih akan menimbulkan rasa ingin buang air kecil atau kencing.
Urine mengandung zat padat sebesar 4 persen dan 96 perse air. Zat-zat padat yang ada dalam urine adalah sebagai berikut :

  • Urea, air dan ammonia sebagai sisa perombakan protein
  •  Zat warna empedu yang member warna kuning pada urine
  • Zat-zat yang berlebihan dalam darah misalnya vitamin, sisa obatan, hormone dan zat
  •  kimia yang berasal dari makanan.
  • Garam-garaman khususnya garam dapur.

Banyaknya urine yang dikeluarkan dari dalam tubuh seseorang yang normal sekitar 5 liter setiap hari. Factor yang mempengaruhi pengeluaran urine dari dalam tubuh tergantung dari banyaknya ar yang diminum dan keadaan suhu apabila suhu udara dingin, pembentukan urine meningkat sedangkan jika suhu panas, pembentukan urine sedikit.  Pada saat kita minum banyak air, kelebihan air akan dibuang melalui ginjal. Oleh karena itu jika banyak minum akan banyak mengeluarkan urine. Warna urine setiap orang berbeda-beda. Warna urine biasanya dipengaruhi oleh jenis makanan yang dimakan, jenis kegiatan atau dapat pula disebabkan oleh penyakit. Namun biasanya warna urine normal berkisar dari warna bening sampai warna kuning pucat
Ciri-Ciri Urine Normal
Ciri-Ciri Urin Normal
Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter, tapi berbeda-beda sesuai dengan jumlah cairan yang masuk.
Warnanya bening oranye tanpa ada endapan.
 Baunya tajam.
 Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6.
Komposisi urine normal. Urine terutaa terdiri atas air, urea, dan natrium klorida. Pada  seseorang yang menggunakan diet yang rata-rata berisi 80 sampai 100 gram protein dalam 24 jam, jumlah persen air dan benda padat dalam urine adalah seperti berikut:
Air
96%
Benda padat
4% (terdiri atas urea 2% dan produk metabolic lain 2%)

Penyakit dan Gangguan Medik Pada Sistem Perkemihan
Penyakit dan gangguan medik pada traktus urinari
Nefritis, tampil dengan berbagai cara:
Nefritis akut dengan serangan mendadak, suhu dan denyut nadi naik, dan urine sedikit berwarna tua, berisi albumin, disebut albuminuria, dan sering ada darah, disebut hematuria, yang memberi rupa berasap.
Nefritis kronik dapat meyusul nefritis karena infeksi atau pielonefritis. Terdapat proteinuria yang menyebabkan malise, kelemahan umumn dan anemia. Dapat disertai hipertensi, dengan bahaya pendarahan serebral dan payah jantung kongestif.
Sindrom nefrotik adalah sebuah keadaan ketika ginjal, meskipun tidak ada kegagalan fungsi ekskretori, kehilangan sejumlah besar protein (khususnya albumin), proteinuria besar terjadi, kadar protein turun dan berakibat udema.
Pielonefritis adalah peradangan jaringan ginjal dan pelvis ginjal. Hal ini dapat akut atau kronik, terjadi pada berbagai penyakit dan sering disertai sistisis. Bila akut, terasa sangat sakit dengan kenaikan suhu, menggigil, dan muntah-muntah. Pengobatannya ialah pemberian makanan cairan yang tawar, dan diadakan pencatatan teliti di atas kartu balans cairan. Dipergunakan juga kemoterapi.
Pielonefritis kronik biasanya berjalan lebih lambat dan tampil bersama hipertensi dan kegagalan ginjal dan kurang tamil sebagai simfon infeksi.
Sistisis, atau peradangan kandung kencing, dapat juga akut atau kronik. Pada sistisis akut urine keular sedikit-sedikit tetapi sering dan disertai rasa sakit bila sudah menjalar urethritis.
Infeksi ginjal termasuk pielitis, pielonefritis, dan nefritis supuratif
Batu dalam kandung kencing dapat terbentuk di tempat atau berasal dari ginjal, masuk ke dalam kandung kencing. Karena kandung kencing berkontraksi untuk mengeluarkan air kencing, batu tertekan pada trigonum yang peka itu, maka menyebabkan sangat sakit. Biasanya terdapat sedikit hematuri, dan infeksi sering menyertai keadaan ini.
Gangguan mikturisi mencakup seringnya, inkontinesia noktrunal (malam) atau enuresis, dan disuria, yaitu sakit sewaktu mikturisi.
Kegagalan ginjal, yang akut dapat disebabkan nefritis akut oleh peracunan gnjal atau yang paling umum, setelah suatu masa ketika tekanan darah sangat rendah sehingg mengurangi persedian darah pada ginjal. Pengeluaran urine menyusut, oliguria, sampai beberapa ccm sehari, dan makin berkurang sampai tidak terbentuk urine sama sekali, anuria. Keadaan penderit sangat sakit, dan memerlukan tenaga ahli untuk pengobatan segera. Bila perlu maka pengobatan diarahan ke pembatasan minum dan elektrolit sampai fungsi ginjal baik lagi. Pencatatan teliti neraca cairan dikerjakan.
Kegagalan ginjal yang akut, dapat diperbaiki ada juga yang tidak, tidak ada pengobatan untuk yang tidak memperbaiki, tetapi keadaan dapat diringankan dengan hemodialisis untuk setiap jangka waktu tertentu.
Kegagalan ginjal kronis, biasanya disebabkan nefritis kronik, pielonefritis kronik atau hipertensi ganas. Volume urine bertambah (poliuria) disebabkan ketidakmamuan ginjal memakan urine dan yang terjadi uremia.
Uremia adalah istilah yang digunakan untuk melukiskan keadaan toksik tersebut di atas, disebabkan adanya baha buangan dari ginjal di dalam darah. Hal ini tampak pada pemeriksaan jumlah ureum yang ada. sebenarnya ureum itu sendiri tidak bersifat racun. Jumlah ureum itu digunakan untuk menentukan adanya senyawa nitrogen lainnya yang bersifat racun.


sumber pustaka: