RESENSI NOVEL ANGEL
& DEMON
Rosmita Chaerunnisa
S.Pd
Membaca Angel & Demon pembaca
akan dibawa oleh suasana kota Vatikan bahkan bagian-bagian arsitektur
bersejarah yang digambarkan oleh penulis terasa sangat nyata. Terkisah seorang
tokoh utama bernama Robert Langdon. Ia adalah seorang Seniman yang mempelajari
berbagai simbol dari seluruh dunia. Pada pagi buta Robert
Langdon di telpon oleh
Maximilliam Kohler, redaktur CERN untuk bertemu. Salah satu pegawainya, Leonardo Vetra, terbunuh dengan tanda cap
Illuminati di dadanya dan kepalanya diputar ke
belakang. Mata kanannya dicungkil
oleh si pembunuh untuk membuka laboratorium
dimana Leonardo dan anak perempuannya, Vettaria Vetra, menciptakan energi
terbesar di dunia. Simbol Illuminati
merupakan kelompok pemuja ilmu
pengetahuan yang ditentang oleh gereja karena teori mereka bertentangan dengan
ajaran gereja. Ternyata pembunuh mengincar hasil penelitian mereka.
Mereka menciptakan Antimateri. Sebuah lawan dari materi. Seluruh dunia tercipta oleh materi. Antimateri sangat
sensitif terhadap sentuhan, atupun gesekan oleh materi. Satu tetes antimateri
mampu melenyapkan satu negara Eropa.
Jauh dari tempat mereka, di sebuah
kota dari negara Italia, di Vatican City, seorang petugas keamanan melihat
lampu berkedip aneh dari kamera keamanan di kerajaan. Rupanya itu adalah pijar
dari tabung yang berisi antimateri yang telah dicuri Hassasign, si pembunuh
bayaran itu. Bagaikan mencari jarum di tumpukan jerami, Vettaria Vetra dan
Robert Langdon harus menemukan tabung antimateri tersebut sebelum meledak pada
pukul 12 tengah malam!
Olivetti, pimpinan regu Penjaga
keamanan gereja menolak membantu mereka berdua karena hari itu adalah hari
Sakral, hari pengangkatan Paus baru. Ternyata empat Calon Paus terpilih
menghilang. Seorang reporter dari BBC menerima berita dari seseorang bahwa pembunuh
itu telah menculik empat calon paus itu dan dia pula yang meletakkan tabung
antimateri di suatu tempat di vatikan. Dengan beberapa sandi yang telah
dipelajari Langdon, akhirnya mereka bekerja sama berjuang dengan sisa waktu 18
jam untuk menemukan keempat kardinal dan tabung antimateri untuk menyelamatkan
seluruh warga Vatikan.
Berkat usaha Langdon mempelajari
simbol-simbol, akhirnya mereka berhasil menemukan lokasi yang menjadi tempat
pembunuhan keempat Kardinal. Akan tetapi Langdon dan yang lainnya terlambat
menyelamatkan mereka. satu persatu tubuh keempat Kardinal di beri cap Earth,
Air, Fire, dan Water, itu adalah simbol-simbol Illuminati. Langdon mengira
bahwa tanda illuminati hanya ada lima. Yaitu tanda Illuminator, Earth, Air,
Fire, dan Water. Rupanya masih ada satu lagi yang disebut-sebut sebagai Permata
Illuminator. Waktu sudah menunjukkan jam 11:15 malam sedangkan tabung
antimateri meledak tepat pada dua belas tengah malam. Langdon kehabisan waktu.
Tidak akan sempat melarikan diri dari wilayah itu. Lagi pula ia telah
kehilangan sosok Vettaria yang tanpa ia sadari 18 jam bersamanya telah
menumbuhkan benih-benih cinta di hatinya.
Vettaria diiculik oleh hassassin
untuk dijadikan pelampiasan napsunya pada saat ia berusaha menggagalkan
pembunuhan Kardinal ketiga di gedung . Pada saat genting, Langdon berhasil
menyelamatkan Vettaria. Belum berhenti sampai disitu, hassassin memberitahukan
bahwa akan ada kematian lagi dengan tanda ke enam. Maximilliam kohler adalah
tersangka utama karena dialah yang akan menemui Camerlengo untuk malam ini
dalam keadaan mendesak. Mereka berdua terlambat dan menemui dada Camerlengo
terpanggang oleh tanda keenam illuminator didekatnya ada Kohler. saat itu waktu
hampir 45 menit lagi sampai kehancuran kota Vatikan. Camerlengo mendadak
bangkit saat di bawa menuju helikopter untuk diselamatkan. Ia mengaku telah
mendengar pesan Tuhan untuk menemukan Antimateri yang ternyata disembunyikan
didekat makam. Mereka terus berpacu dengan waktu. Tidak ada waktu untuk
mengembalikan ke laboratorium karena tabung itu akan meledak bersamaan dengan
kota Vatikan dan warga di dalamnya. Tapi Camerlengo dan Langdon membawanya ke
angkasa dan meledakkannya di angkasa. Camerlengo selamat karena dia adalah
mantan tentara udara, sedangkan Langdon harus pingsan setelah tercebur di
sungai Tigore. Setelah di rumah sakit ia disadarkan oleh seorang perawat yang
menunjukkan sebuah rekaman dari Kohler sesaat sebelum ia meninggal karena
ditembak para pengawal gereja.
Hasil video itu amat mencengangkan. Awalnya
semua mengira Max-lah dibalik semua ini, tapi ternyata otak dari pembunuhan
Leonardo Vetra dan keempat Kardinal terpilih untuk menjadi paus adalah
Camerlengo. Dia membunuh Leonardo Vetra karena beranggapan ilmu pengetahuan
yang ia ciptakan dapat memutar balikkan teori Tuhan dan akan menyesatkan umat. Sedangkan
Para kardinal digunakan sebagai umpan untuk melancarkan aksinya dengan
menjatuhkan nama Illuminator sebagai otak pembunuhan yang terjadi. Kebencian
Camerlengo terhadap perkembangan ilmu pengetahuan membuat ia murka, baginya
ilmu pengetahuan adalah ilmu yang bertentangan dengan ajaran gereja. Hal ini
diperkuat dengan kejadian sebelumnya, Camerlengo mengetahui paus terdahulu
mendukung penelitian Leonardo Vetra. Camerlengo diberitahu oleh paus bahwa Paus
telah memiliki anak. Camerlengo sangat sakit hati mengetahui kebusukan Paus dan
membunuh Paus dengan meracuni obatnya. Camerlengo baru tahu dari Kardinal
Mortati bahwa Paus amat berterima kasih pada ilmu pengetuan karena telah
membantu ia dan orang yang ia cintai untuk memiliki anak melalui inseminasi
buatan. Paus dan Maria yang juga ibu dari Camerlengo tetap suci. Camerlengo
baru mengetahui semua itu dan amat terpukul oleh semua kejadian yang telah
terjadi. Ia membunuh dirinya sendiri dengan membakar diri di balkon gereja.
Semua kejadian pembunuhan dan kematian itu disaksikan oleh jutaan umat yang
hadir sejak pembunuh bayaran memberitahukan perihal pembunuhan para kardinal. Pada
akhirnya semua berakhir dengan bahagia.