Selasa, 07 Juni 2011

Urogenital pada manusia

kesempatan kali ini kita bahas sedikit tentang urogenital pada manusia. ini dibuat sampe keriting tangan gara2 koneksi internet lagi lola.. well semoga bermanfaat buat pembaca
Pengertian perkemihan
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dlam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). Sistem perkemihan atau biasa juga disebut Urinary System juga merupakan suatu system kerjasama tubuh yang memiliki tujuan utama mempertahankan keseimbangan internal atau Homeostatis.
 Susunan Sistem Perkemihan
Sistem perkemihan terdiri dari:
a) dua ginjal yang menghasilkan urin,
b) dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih),
c) satu vesika urinaria (kantung kemih) tempat urine dikumpulkan, dan
d) satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria.
                                                                                 
Alat Perkemihan Pada Manusia
Ginjal

Ginjal merupakan organ berbentuk seperti kacang yang terletak di kedua sisi columna vertebralis, di bawah liver dan limphe. Di bagian superior ginjal terdapat adrenal gland (juga disebut kelenjar suprarenal). Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritonium yang melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati. Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena tertekan ke bawah oleh hati. Kutub atas ginjal kanan terletak setinggi iga keduabelas, sedangkan ginjal kiri terletak setinggi iga kesebelas. Pada orang dewasa, panjang ginjal sekitar   12-13 cm, lebarnya 6 cm, tebal 2,5 cm dan beratnya ± 140 gram ( pria=150 – 170 gram, wanita = 115-155 gram).
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa, terdapat cortex renalis di bagian luar, yang berwarna cokelat gelap, dan medulla renalis di bagian dalam yang berwarna cokelat lebih terang dibandingkan cortex. Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papilla renalis.
Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus.. Pelvis renalis berbentuk corong yang menerima urin yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga calices renalis majores yang masing-masing akan bercabang menjadi dua atau tiga calices renalis minores
Bagian-bagian ginjal:
1.Jaringan Ikat Pembungkus
a. Fasta Renal ð Pembungkus terluar.
b. Lemak Perirenal ð Jaringan adipose yang terbungkus Fasia Ginjal.
c. Kapsul Fibrosa ð Membran halus transparan yang langsung membungkus Ginjal.
2.Hilus adalah tingkat kecekungan tepi medial Ginjal.
3.Kaliks adalah Organ atau rongga berbentuk mangkok.
4.Papilla renalis adalah Ujung pyramid ginjal yang tumpul.
5.Sinus Ginjal adalah rongga berisi lemak yang membuka pada hilus.
6.Pelvis Ginjal adalah perluasan ujung proksimal ureter.
7.Parenkim Ginjal adalah jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sinus ginjal,
a. Medula terdiri dari piramida ginjal dan papila.
b. Korteks tersusun dari tubulus dan pembuluh darah Nefron.
8.Lobus Ginjal terdiri dari satu piramipa ginjal.
9.Ureter adalah fibromuskuler yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih.
Fungsi Ginjal 
  • Ginjal memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis.

  • Mempertahankan suasana keseimbangan cairan.
  • Mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh.
  • Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum,kreatin dan amoniak.
  • Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh.
  • Pengaturan konsentrasi ion-ion penting.
  • Menghasilkan hormone Eritopoetin yang beredar dalam tubuh.
  • Pengatur produksi Sel Darah Merah.
  • Pengatur tekanan darah

          Pada ginjal terdapat nefron yang menjadi tempat berlangsungnya penyaringan dan penyerapan kembali.
Nefron
Nefron merupakan unit fungsional ginjal. Pada manusia setiap ginjal mengandung 1-1,5 juta nefron yang pada dasarnya mempunyai struktur dan fungsi yang sama.
Dapat dibedakan dua jenis nefron:
J  Nefron kortikalis yaitu nefron yang glomerulinya terletak pada bagian luar dari korteks dengan lingkungan henle yang pendek dan tetap berada pada korteks atau mengadakan penetrasi hanya sampai ke zona luar dari medula.
J  Nefron juxtamedullaris yaitu nefron yang glomerulinya terletak pada bagian dalam dari korteks dekat dengan cortex-medulla dengan lengkung henle yang panjang dan turun jauh ke dalam zona dalam dari medula, sebelum berbalik dan kembali ke cortex

Bagian-bagian nefron:
J  Glomerolus
Suatu jaringan kapiler berbentuk bola yang berasal dari arteriol afferent yang kemudian bersatu menuju arteriol efferent. Berfungsi sebagai tempat filtrasi sebagian air dan zat yang terlarut dari darah yang melewatinya. Cairan yang disaring, yaitu filtrat glomerolus, kemudian mengalir melalui tubulu renalis dan sel-selnya menyerap semua bahan yang diperlukan tubuh dan meninggalkan yang tidak diperlukan. Dengan mengubah-ubah jumlah yang diserap atau ditinggalkan dalam tubula, sel dapat mengatur susunan urine di satu sisi dan susunan darah disisi sebaliknya. Dalam keadaan normal semua glukosa diabsorpsi kembali; air sebgian besar diabsorpsi kembali, kebanyakan produk buangan dikeluarkan. Dalam keadaan tertentu tubula menambahkan bahan pada urine. Demikian maka sekresi terdiri atas tiga faktor:
·         Filtrasi GLomerolus
·         Reabsorpsi tubula
·         Sekresi tubula
J  Kapsula Bowman
Bagian dari tubulus yang melingkupi glomerolus untuk mengumpulkan cairan yang difiltrasi oleh kapiler glomerolus.
J  Tubulus
Terbagi menjadi 3, yaitu:
1.Tubulus proksimal
Tubulus proksimal berfungsi mengadakan reabsorbsi bahan-bahan dari cairan tubuli dan mensekresikan bahan-bahan ke dalam cairan tubuli.
2.Lengkung Henle
Lengkung henle membentuk lengkungan tajam berbentuk U. Terdiri dari pars descendens yaitu bagian yang menurun terbenam dari korteks ke medula, dan pars ascendens yaitu bagian yang naik kembali ke korteks. Bagian bawah dari lengkung henle mempunyai dinding yang sangat tipis sehingga disebut segmen tipis, sedangkan bagian atas yang lebih tebal disebut segmen tebal.
Lengkung henle berfungsi reabsorbsi bahan-bahan dari cairan tubulus dan sekresi bahan-bahan ke dalam cairan tubulus. Selain itu, berperan penting dalam mekanisme konsentrasi dan difusi urin.
3.Tubulus distal
Berfungsi dalam reabsorbsi dan sekresi zat-zat tertentu.
J  Duktus Pengumpul (duktus kolektifus).
Satu duktus pengumpul mungkin menerima cairan dari delapan nefron yang berlainan. Setiap duktus pengumpul terbenam ke dalam medula untuk mengosongkan cairan isinya (urin) ke dalam pelvis ginjal.
Tes fungsi ginjal
Terdapat beberapa macam tes, tetapi beberapa yang sederhana adalah:
1.       Tes protein (albumin), bila ada kerusakan pada glomeruli atau tubula, protein dapat masuk ke urine.
2.       Tes konsentrasi urea darah, bila ginjal tidak cukup mengeluarkan ureum, ureum darah naik di atas kadar normal 20-40 mg/100 ccm darah. Karena filtrasi glomerolus harus menurun sampai sebanyak 50 % sebelum kenaikan kadar urea darh terjadi, tes ini bukan tes yang sangat peka.
3.       Tes Konsentrasi

Ureter
Ureter adalah saluran fibromuskular yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih. Sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis. Tebal setiap ureter kira-kira setebal tangkai bulu angsa dan panjangnya 35 sampai 45 cm. ureter mulai sebagai pelebaran hilum ginjal dan berjalan ke bawah melalui rorngga bdomen masuk ke dalam dan dengan arah iblik bermuara ke dalam sebelah posterior kandung kencing. Terdiri dari 2 saluran pipa, masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria).
Lapisan dinding ureter terdiri dari :
a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
b. Lapisan tengah lapisan otot polos
c. Lapisan sebelah dalam (lapisan mukosa)
Lokasi Ureter
J Pars abdominalis ureter
Dalam vakum abdomen, ureter terletak di belakang peritoneum sebelah media anterior m. vasa spermatika/ ovarika interna menyilang arteri iliaka eksterna. Ureter kanan terletak pada pars desendens duodenum. Suatu turun kebawah dan disilang oleh kolon dexstra dan vasa iliaka dan dekat epertura pelvis akan dillewati oleh bagian bawah mesenterium dan bagian akhir ilium.
J Pars pelvis ureter
Pars selvis ureter berjalan pada bagian dinding lateral dari kavum selvis sepanjang tepi anterior. Dari insisura iskhichiandika mayor dan tertutup oleh peritoneum. Ureter dapat di temukan di depan arteri hipogastrika bagian dalam nervus abturatoris arteri varialis anterior dan arteri hemo roidalis media.
Ureter Pada Pria
Terdapat didalam visura seminalis bagian atas dan disilang oleh duktus deverens dan di kelilingi oleh pleksus vesikalis. Selanjutnya , ureter berjalan oblique sepanjang 2cm didalam dinding vesika urinaria pada sudut latral dari trigonum vesika.
Ureter Pada Wanita
Ureter pada wanita terdapat di belakang fossa ovarika dan berjalan kebagian medial dan kedepan bagian lateralis servik uteri bagian atas vagina untuk mencapai vundus vesica urinaria. Dalam perjalananya ureter di dampingi oleh arteri uteriana sepanjang 2,5cm dan selanjutnya arteri ini menyilang ureter dan menuju ke atas diantara lapiasan ligamentum latum.
Kantung Kemih (Vesikula Urinaria)
Kandung kemih terletak dibelakang simfisis pubis, didalam rongga panggul. Bentuknya seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis medius. Letaknya di dalam panggul besar, di depan isi lainnya, dan dibelakang simfisi pubis. Pada bayi letaknya lebih tinggi. Dinding kantong kemih terdiri atas lapisan serus sebelah luar, lapisan otot, lapisan submukosa, dan lapisan mukosa dari epitelium transisional. Bagian terbawah terpancang erat dan disebut basis, bagian atas atau funfus. Dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet. Bagian vesika urinaria terdiri dari :
a. Fundus, yaitu bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah.
b. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
c. Verteks, yaitu bagian yang berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis
tiga saluran bersambung dengan kantung kencing (kemih). Dua ureter bermuara secara oblik di sebelh basis, letak oblik ini menghindarkan urine mengalir cembalo ke dalam ureter. Uretra keluar dari kandung di sebelah depan. Daerah segitiga antara dua lubang ureter dan uretra disebut segitiga kandung kencing (trigonium vesika urinarius). Pada wanita  kandung kemih terletak di antara simfisis pubis, uterus, dan vagina. Dari uterus kandung kemih dipisahkan lipaan peritoneum-raung uretro-vesika atau ruang Douglas.
Saluran Kencing (Uretra)
Uretra merupakan saluran membranosa sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih dari kandung kemih keluar tubuh.
Uretra Pada laki-laki
Uretra pria mulai dari orifisum uretra intrna di dalam vesika urinaria sampai orifisum uretra eksterna. Pada penis panjangnya 17,5-20 cm, terdiri dari:
1.            Urethra pars Prostatica
Merupakan saluran terlebar, sepanjang 3cm, berjalan hamper vertical melalui glandula prostate, mulai dari basis sampai ke apeks dan lebih dekat ke permukaan anterior. Bentuk saluranya seperti kumparan yang bagian tengahnya lebih luas dan makin kebawah makin dangkal kemudian bergabung dengan pars membrane. Potongan transversal saluran ini menghadap ke depan.
2.            Urethra pars membranosa ( terdapat spinchter urethra externa)
Uretra ini merupakan saluran yang paling pendek dan paling dangkal, berjalan mengarah kebawah dank e depan diantara apeks glandula prostate dan bulbus uretra. Pars membranasae menembus diafragma urogenitalis, panjangnya kira-kira 2,5 cm, dibawah belakang simpisis pubis diliputi oleh jaringan sfingter uretra membranasae.
3.            Urethra pars kavernosus
Uretra ini merupakan saluran terpanjang dari uretra dan terdapatdi dalam korpus kavernosus uretra, panjangnya kira-kira 15cm, mulai dari pars membranasae sampai ke orifisium superfisialis dari diafragma urogenitalis.
4.            Orifisium uretra eksterna
Bagian ini merupakan bagian erector yang paling berkontraksi, berupa sebuah celah vertical, kedua sisi ditutup oleh dua bibir kecil, dan panjangnya 6 mm. glandula uretrus yang akan bermuara  kedalam uretra dibagi dua:
J  Glandula terdapat dibawah tunika mukosa didalam korpus kavernosus uretra (glandula pars uretralis)
J  Lakuna bagian dalam epithelium. Lacuna yang lebih besar dipermukaan atas disebut lacuna magna.
Urethra pada wanita
Uretra wanita terletak di belakang simfisis, berjalan sedikit miring kearah atas, saluranya dangkal, panjangnya kira-kira 4 cm, mulai dari orifisium uretra interna sampai ke orifisium uretra eksterna. Panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm. Sphincter urethra terletak di sebelah atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan urethra disini hanya sebagai saluran ekskresi.
Dinding urethra terdiri dari 3 lapisan:
J  Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria. Mengandung jaringan elastis dan otot polos. Sphincter urethra menjaga agar urethra tetap tertutup.
J  Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf.
J  Lapisan mukosa

Proses pembentukan urine pada manusia
Urine terbentuk setelah melalui proses penyaringan darah di ginjal. Darah masuk ginjal melalui pembuluh nadi ginjal. Ketika berada di dalam membrane glomenulus, zat-zat yang terdapat dalam darah (air, gula, asam amino dan urea) merembes keluar dari pembuluh darah kemudian masuk kedalam simpai/kapsul bowman dan menjadi urine primer. Proses ini disebut filtrasi.
Urine primer dari kapsul bowman mengalir melalui saluran-saluran halus (tubulus kontortokus proksimal). Di saluran-saluran ini zat-zat yang masih berguna, misalnya gula, akan diserap kembali oleh darah melalui pembuluh darah yang mengelilingi saluran tersebut sehingga terbentuk urine sekunder. Proses ini disebut reabsorpsi.
Urine sekunder yang terbentuk kemudian masuk tubulus kotortokus distal dan mengalami penambahan zat sisa metabolism maupun zat yang tidak mampu disimpan dan akhirnya terbentuklah urnine sesungguhnya yang dialirkan ke kandung kemih melalui ureter. Proses ini disebut augmentasi. Apabila kandung kemih telah penuh dengan urne, tekanan urine pada dinding kandung kamih akan menimbulkan rasa ingin buang air kecil atau kencing.
Urine mengandung zat padat sebesar 4 persen dan 96 perse air. Zat-zat padat yang ada dalam urine adalah sebagai berikut :

  • Urea, air dan ammonia sebagai sisa perombakan protein
  •  Zat warna empedu yang member warna kuning pada urine
  • Zat-zat yang berlebihan dalam darah misalnya vitamin, sisa obatan, hormone dan zat
  •  kimia yang berasal dari makanan.
  • Garam-garaman khususnya garam dapur.

Banyaknya urine yang dikeluarkan dari dalam tubuh seseorang yang normal sekitar 5 liter setiap hari. Factor yang mempengaruhi pengeluaran urine dari dalam tubuh tergantung dari banyaknya ar yang diminum dan keadaan suhu apabila suhu udara dingin, pembentukan urine meningkat sedangkan jika suhu panas, pembentukan urine sedikit.  Pada saat kita minum banyak air, kelebihan air akan dibuang melalui ginjal. Oleh karena itu jika banyak minum akan banyak mengeluarkan urine. Warna urine setiap orang berbeda-beda. Warna urine biasanya dipengaruhi oleh jenis makanan yang dimakan, jenis kegiatan atau dapat pula disebabkan oleh penyakit. Namun biasanya warna urine normal berkisar dari warna bening sampai warna kuning pucat
Ciri-Ciri Urine Normal
Ciri-Ciri Urin Normal
Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter, tapi berbeda-beda sesuai dengan jumlah cairan yang masuk.
Warnanya bening oranye tanpa ada endapan.
 Baunya tajam.
 Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6.
Komposisi urine normal. Urine terutaa terdiri atas air, urea, dan natrium klorida. Pada  seseorang yang menggunakan diet yang rata-rata berisi 80 sampai 100 gram protein dalam 24 jam, jumlah persen air dan benda padat dalam urine adalah seperti berikut:
Air
96%
Benda padat
4% (terdiri atas urea 2% dan produk metabolic lain 2%)

Penyakit dan Gangguan Medik Pada Sistem Perkemihan
Penyakit dan gangguan medik pada traktus urinari
Nefritis, tampil dengan berbagai cara:
Nefritis akut dengan serangan mendadak, suhu dan denyut nadi naik, dan urine sedikit berwarna tua, berisi albumin, disebut albuminuria, dan sering ada darah, disebut hematuria, yang memberi rupa berasap.
Nefritis kronik dapat meyusul nefritis karena infeksi atau pielonefritis. Terdapat proteinuria yang menyebabkan malise, kelemahan umumn dan anemia. Dapat disertai hipertensi, dengan bahaya pendarahan serebral dan payah jantung kongestif.
Sindrom nefrotik adalah sebuah keadaan ketika ginjal, meskipun tidak ada kegagalan fungsi ekskretori, kehilangan sejumlah besar protein (khususnya albumin), proteinuria besar terjadi, kadar protein turun dan berakibat udema.
Pielonefritis adalah peradangan jaringan ginjal dan pelvis ginjal. Hal ini dapat akut atau kronik, terjadi pada berbagai penyakit dan sering disertai sistisis. Bila akut, terasa sangat sakit dengan kenaikan suhu, menggigil, dan muntah-muntah. Pengobatannya ialah pemberian makanan cairan yang tawar, dan diadakan pencatatan teliti di atas kartu balans cairan. Dipergunakan juga kemoterapi.
Pielonefritis kronik biasanya berjalan lebih lambat dan tampil bersama hipertensi dan kegagalan ginjal dan kurang tamil sebagai simfon infeksi.
Sistisis, atau peradangan kandung kencing, dapat juga akut atau kronik. Pada sistisis akut urine keular sedikit-sedikit tetapi sering dan disertai rasa sakit bila sudah menjalar urethritis.
Infeksi ginjal termasuk pielitis, pielonefritis, dan nefritis supuratif
Batu dalam kandung kencing dapat terbentuk di tempat atau berasal dari ginjal, masuk ke dalam kandung kencing. Karena kandung kencing berkontraksi untuk mengeluarkan air kencing, batu tertekan pada trigonum yang peka itu, maka menyebabkan sangat sakit. Biasanya terdapat sedikit hematuri, dan infeksi sering menyertai keadaan ini.
Gangguan mikturisi mencakup seringnya, inkontinesia noktrunal (malam) atau enuresis, dan disuria, yaitu sakit sewaktu mikturisi.
Kegagalan ginjal, yang akut dapat disebabkan nefritis akut oleh peracunan gnjal atau yang paling umum, setelah suatu masa ketika tekanan darah sangat rendah sehingg mengurangi persedian darah pada ginjal. Pengeluaran urine menyusut, oliguria, sampai beberapa ccm sehari, dan makin berkurang sampai tidak terbentuk urine sama sekali, anuria. Keadaan penderit sangat sakit, dan memerlukan tenaga ahli untuk pengobatan segera. Bila perlu maka pengobatan diarahan ke pembatasan minum dan elektrolit sampai fungsi ginjal baik lagi. Pencatatan teliti neraca cairan dikerjakan.
Kegagalan ginjal yang akut, dapat diperbaiki ada juga yang tidak, tidak ada pengobatan untuk yang tidak memperbaiki, tetapi keadaan dapat diringankan dengan hemodialisis untuk setiap jangka waktu tertentu.
Kegagalan ginjal kronis, biasanya disebabkan nefritis kronik, pielonefritis kronik atau hipertensi ganas. Volume urine bertambah (poliuria) disebabkan ketidakmamuan ginjal memakan urine dan yang terjadi uremia.
Uremia adalah istilah yang digunakan untuk melukiskan keadaan toksik tersebut di atas, disebabkan adanya baha buangan dari ginjal di dalam darah. Hal ini tampak pada pemeriksaan jumlah ureum yang ada. sebenarnya ureum itu sendiri tidak bersifat racun. Jumlah ureum itu digunakan untuk menentukan adanya senyawa nitrogen lainnya yang bersifat racun.


sumber pustaka:

1 komentar:

  1. belum dijilid,, belum diprint... malah di posting duluan di blog.. wkwkwkwk parah! biarin ah biar ada manfaatnnya wat orang laen..

    BalasHapus