RITHAH BINTI ABDULLAH
Bekerja Keras dengan
Tangannya Sendiri dan Menafkahi Suami serta Anak-Anaknya
Sejarah telah menuliskan untuk kita kisah-kisah
para wanita yang tidak pernah melupakan akhirat di tengah kesibukan duniawinya,
karena bagi mereka dunia ini hanyalah ladang yang akan membantu mereka untuk
mendapatkan hasil panen di akhirat. Salah satu di antara mereka adalah Rithah
binti Abdullah, atau Zainab Ats-Tsaqafiyyah binti Abdullah bin Mu’awiyah
Ats-Tsaqafiyyah, istri dari Abdullah bin Mas’ud. Ada yang mengatakan Ra’ithah,
ada juga yang mengatakan bahwa namanya adalah Zainab, sedangkan Ra’ithah
adalah nama panggilannya. Ada juga yang mengatakan bahwa Rithah adalah istri
lain dari Abdullah bin Mas’ud.
Di antara kisah yang diriwayatkan tentang
dirinya adalah bahwa dia adalah seorang wanita yang mahir dalam bidang
kerajinan tangan, sedangkan Abdullah bin Mas’ud, suaminya, tidak memiliki
harta, sehingga dia harus menafkahi suami dan anaknya dari hasil pekerjaannya,
akan tetapi dia merasa khawatir tidak akan mendapat pahala dari perbuatannya
tersebut, sementara suami dan anak-anaknya benar-benar telah menyibukkannya
sehingga dia tidak dapat bersedekah yang tujuannya mengharapkan ridha Allah.
Maka dia pun bersegera pergi menemui Rasulullah
Shalallahu ‘alaihi wassallam untuk mencari tahu sedekah apakah yang paling
baik, apakah sedekah kepada suami dan anak-anak, ataukah kepada orang lain? Dia
pun bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai hal tersebut, maka dia berkata, “Sesunggguhnya
aku adalah seorang wanita yang memiliki keahlian dalam bidang kerajinan tangan,
lalu aku menjual hasilnya. Sedangkan aku, anakku, dan suamiku tidak memiliki
apapun. Sementara mereka selalu menyibukkanku sehingga aku tidak dapat
bersedekah. Apakah aku akan mendapat pahal dari memberikan nafkah untuk mereka?”
Maka Rasulullah SAW bersabda, “Engkau akan mendapatkan pahala dari hal
tersebut selama engkau menafkahi mereka. Maka berikanlah nafkah untuk mereka”.
Di dalam hadits shahih pun disebutkan riwayat dari Abu Mas’ud Al-Anshari R.A ,
dari Nabi SAW yang bersabda:
اِذَا اَنْفَقُ الْمُسْلِمُ نَفَقَةً عَلَى
اَهْلِهِ وَهُوَ يَحْتَسِبُهَا كَنَتْ لَهُ صَدَقَةً
“Apabila seorang
muslim menafkahi keluarganya, dan dia melakukannya karena Allah, maka dia akan
mendapatkan pahala sedekah”.
Seorang wanita mukminah yang shalihah, dia akan
selalu bersemangat untuk melakukan setiap perbuatan yang menghasilkan pahala,
karena ia selalu mengharapkan apa yang ada di sisi Allah, dia juga senantiasa
berharap afar dunianya menjadi lading untuk akhiratnya, sehingga dia selalu
berusaha agar setiap perbuatannya –walaupun bersifat duniawi- akan mendapatkan
pahala di sisi Allah, sebab apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik dan lebih
kekal. Demikianlah seorang wanita mukminah meniatkan segala perbuatan untuk
mencari keridhaan Allah semata.
Maka jadilah seperti itu, wahai saudariku. Jadikanlah
harimu, makanmu, minummu, pekerjaan rumahmu, penjagaanmu terhadap hartamu dan
suamimu serta anak-anakmu, jadikanlah semua itu karena Allah; karena “Sesungguhnya
segala perbuatan itu tergantung pada niat”. Maka ikhlaskanlah niat karena
Allah dalam setiap perbuatan, dan carilah pahala di sisi-Nya sehingga Allah
akan melimpahkan keberkahan kepadamu dalam perbuatan tersebut, sehingga kelelahanmu
di dunia akan menghasilkan pahala di sisi Allah. Betapa indahnya bahasan ini,
sesungguhnya ia adalah surge yang luasnya seluas langit dan bumi dan
dipersiapkan untuk orang-orang yang memenuhi panggilan Allah. Allah SWT
berfirman :
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ
رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah
kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga seluasnya seluas langit
dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa”. (Ali-Imran :133)
(sumber tulisan berasal dari Isra binti Arafah,
Ummu.2017.66 Muslimah Pengukir Sejarah.Aqwam media Profetika.Jakarta.)
Tambahan untuk penyejuk hati bagi kaum
perempuan jaman sekarang yang tengah berjuang sendirian untuk kebahagiaan
keluarganya. Bersabarlah. Ikhlaskan karena Allah ta’ala.
يَسْأَلُونَكَ مَاذَا
يُنْفِقُونَ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ
وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا
تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
“Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka
nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah
diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin
dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja kebaikan yang
kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya”. (Al-Baqarah :215)
---------------------------------