Senin, 29 April 2013

Al-Maidany - Bahasa jiwa

Pengalaman Pertama ke Hanamasa


Moshi…Moshi minna…..

Dilihat dari judulnya, mungkin sebagian dari kamu ada yang berpikir “Lebay, Kampungan, Norak, dsb yang berkonotasi negative”. Tapi aku yakin sebagian dari kalian juga ada yang tersenyum dan bilang “Thanks banget udah mau share pengalaman makan di Hanamasa”.

Tujuan postingan kali ini bukan mau promosi Restaurant Elegan dengan konsep ‘All You can eat at place’ ini. Cuma pertama kali temen cerita, tentang kepuasannya makan disana. Aku Cuma menghayal “kapan bisa kesana?”.

Well.. sedikit perkenalan, Hanamasa adalah sebuah restaurant yang menyediakan makanan khas Jepang. Seperti Yakiniku dan shabu-shabu. Makanan ini disediakan dalam bentuk mentah yang dijejerkan di tengah ruangan seperti prasmanan. Selain itu di sana juga disediakan makanan Khas Indonesia seperti beberapa minuman daerah kita, es cendol, es cincau, es kelap, dll. Ada juga Robayataki dan tempura. Restaurant ini tersebar di beberapa Mall di berbagai daerah. Waktu itu aku nyoba yang di Margonda City.

Awalnya kesana karna mau makan Ramen 1. Tapi karena ngantri lama banget, akhirnya ngelirik Hanamasa. Sekali-kali kesana boleh juga. Akhirnya berangkatlah aku dan adikku ke restaurant itu. Di pintu masuk kita di sambut sama dua pelayan cantik dengan baju kimono besar. Hanya ada dua menu terpampang besar di daftar menunya. Yakiniku dan Shabu-shabu.
Untuk masing-masing menu itu kita perlu merogoh kocek lumayan dalem. Untuk orang dewasa, siapin uang 150 ribu rupiah per orang. Awalnya, kita berdua mikir, ini mahal amat yak, Cuma mau makan sekali doang. Tapi setelah menikmati sajian di hanamasa. Beuh! Na santiiiiingg…..! puas banget deh. Dan ngga bakalan mikir sia-sia.

Di aula tengah dari restoran itu, berjejer meja-meja yang di atasnya ada baki-baki yang disusun rapi. Meja pertama waktu itu adalah semua bahan mentah untuk salad. Kayak potongan semangka, buah melon, nanas, tomat, lettuce, jagung papil, kacang merah, dan beberapa helai sayuran seperti kangkung, kol, kembang kol, dan brokoli.

Meja kedua berisi bahan mentah untuk Yakiniku, disitu ada irisan daging yakiniku, ada kikil, dan beberapa irisan daging lain yang bentuknya berbeda. Insya Allah halal, kata brosurnya, dan waitressnya, hanamasa udah dapet sertifikat halal. Daging yang dipakai murni daging sapid an seafood. (itu kata waitressnya, kalau ada penyelewengan sih wallahu’alam deh, Bismillah aja sebelum makan).

Meja ketiga udah pasti berisi bahan mentah untuk shabu-shabu. Mulai dari jamur kuping, jamur shitake, jamur kancing, jamur yang putih panjang tuh lupa namanya. Trus ada juga seafood seperti udang, cumi, potongan ikan salmon. Ada juga rollade, irisan daging ayam, sosis, dan berbagai macam bakso mulai dari bakso ikan dan bakso sapi dengan berbagai macam bentuk.

Di meja lain, ada stand RObayataki, disitu tersusun beberapa satai seafood seperti udang-udangan, kepiting, telur, dan lain-lain.

Kita berdua duduk di meja dekat jendela. Disana waitress nyiapin beberapa mangkuk kecil yang berisi kecap manis, kecap asin, dan bumbu yang mirip cacahan bawang merah goring, juga dua pasang sumpit. Setelah itu, aku langsung menuju meja prasmanan dan mulai menyusun bahan-bahan yakiniku di sebuah piring yang ngga jauh dari meja prasmanan tadi. Kita boleh ambil sebanyak-banyaknya, asalkan yah itu tadi, walaupun kita ambil banyak, makanan itu ngga boleh di bawa pulang. Harus dihabiskan di tempat dan tidak boleh di sisain. Daging yakiniku yang sudah ku ambil tadi aku celupin ke kecap dan mulai ku panggang di atas panggangan khusus yakiniku. Dalam satu meja juga, kita disediakan alat untuk merebus shabu-shabu. Enaknya kalau datang ke sana jangan sendirian. Ngga seru kalau makan enak sendiri. Sumpah! Puas banget. Nasi putihnya juga enak. Cuma waktu itu aku ngga makan nasinya. Makan daging dan sayurannya aja udah kenyang.

Setelah puas memasak dan mencicipi hasil masakan yang kita ambil berkali-kali, (hehehehe,,,, ), akhirnya kita pun menuju stand minuman. Disana ada toples besar berisi cairan gula jawa, gula putih, dan susu. Itu untuk saus dari isi minuman yang akan kita buat. oh iya, ada nata de coco kesukaan ku juga disana. Waktu itu aku mesen Miranda strawberry (untuk minuman tertentu ada yang harus dibayar lagi, harganya mulai dari 15 ribu- 25 ribu) yang aku campurin nata de coco (aku nyampurin sendiri) dan aku tambahin es batu yang memang sudah tersedia disana.

Wiiiih rasanya mantap nian…!!!

Setelah puas makan dan minum kita ngga kuat bangun… hahahaha… kenyaaang… jadinya kita becanda dulu deh, sambil foto-foto narsis buat kenangan kalau pernah ke Hanamasa. Hehehe… bodo lah ada yang bilang norak. Udah kenyang, udah puas, saatnya bayar! Harga air mineral disana agak mahal 9 ribu untuk ukuran 350 ml. kalau tahan ngga minum air putih, kamu Cuma perlu ngeluarin kocek 110rb. Yah, buat jaga-jaga kalau kamu pengen minum yang lain, siapin aja uang 150 ribu per orang. Kelihatannya sih mahal banget, tapi kalau sudah menikmati semua hidangan yang di dalam dengan kepuasan prima, kamu bakalan bilang, 
“Harga segitu, Outstanding, murahnya”.

Begitulah ceritanya. Well, selamat mencoba kenikmatan di Hanamasa.