Senin, 14 Januari 2013

Resensi Angel & Demon


RESENSI NOVEL ANGEL & DEMON

Rosmita Chaerunnisa S.Pd
 

Membaca Angel & Demon pembaca akan dibawa oleh suasana kota Vatikan bahkan bagian-bagian arsitektur bersejarah yang digambarkan oleh penulis terasa sangat nyata. Terkisah seorang tokoh utama bernama Robert Langdon. Ia adalah seorang Seniman yang mempelajari berbagai simbol dari seluruh dunia. Pada pagi buta Robert Langdon di telpon oleh Maximilliam Kohler, redaktur CERN untuk bertemu. Salah satu pegawainya, Leonardo Vetra, terbunuh dengan tanda cap Illuminati di dadanya dan kepalanya diputar ke belakang. Mata kanannya dicungkil oleh si pembunuh untuk membuka laboratorium dimana Leonardo dan anak perempuannya, Vettaria Vetra, menciptakan energi terbesar di dunia. Simbol Illuminati  merupakan kelompok pemuja ilmu pengetahuan yang ditentang oleh gereja karena teori mereka bertentangan dengan ajaran gereja. Ternyata pembunuh mengincar hasil penelitian mereka. Mereka menciptakan Antimateri. Sebuah lawan dari materi. Seluruh dunia tercipta oleh materi. Antimateri sangat sensitif terhadap sentuhan, atupun gesekan oleh materi. Satu tetes antimateri mampu melenyapkan satu negara Eropa.

Jauh dari tempat mereka, di sebuah kota dari negara Italia, di Vatican City, seorang petugas keamanan melihat lampu berkedip aneh dari kamera keamanan di kerajaan. Rupanya itu adalah pijar dari tabung yang berisi antimateri yang telah dicuri Hassasign, si pembunuh bayaran itu. Bagaikan mencari jarum di tumpukan jerami, Vettaria Vetra dan Robert Langdon harus menemukan tabung antimateri tersebut sebelum meledak pada pukul 12 tengah malam!

Olivetti, pimpinan regu Penjaga keamanan gereja menolak membantu mereka berdua karena hari itu adalah hari Sakral, hari pengangkatan Paus baru. Ternyata empat Calon Paus terpilih menghilang. Seorang reporter dari BBC menerima berita dari seseorang bahwa pembunuh itu telah menculik empat calon paus itu dan dia pula yang meletakkan tabung antimateri di suatu tempat di vatikan. Dengan beberapa sandi yang telah dipelajari Langdon, akhirnya mereka bekerja sama berjuang dengan sisa waktu 18 jam untuk menemukan keempat kardinal dan tabung antimateri untuk menyelamatkan seluruh warga Vatikan.

Berkat usaha Langdon mempelajari simbol-simbol, akhirnya mereka berhasil menemukan lokasi yang menjadi tempat pembunuhan keempat Kardinal. Akan tetapi Langdon dan yang lainnya terlambat menyelamatkan mereka. satu persatu tubuh keempat Kardinal di beri cap Earth, Air, Fire, dan Water, itu adalah simbol-simbol Illuminati. Langdon mengira bahwa tanda illuminati hanya ada lima. Yaitu tanda Illuminator, Earth, Air, Fire, dan Water. Rupanya masih ada satu lagi yang disebut-sebut sebagai Permata Illuminator. Waktu sudah menunjukkan jam 11:15 malam sedangkan tabung antimateri meledak tepat pada dua belas tengah malam. Langdon kehabisan waktu. Tidak akan sempat melarikan diri dari wilayah itu. Lagi pula ia telah kehilangan sosok Vettaria yang tanpa ia sadari 18 jam bersamanya telah menumbuhkan benih-benih cinta di hatinya.

Vettaria diiculik oleh hassassin untuk dijadikan pelampiasan napsunya pada saat ia berusaha menggagalkan pembunuhan Kardinal ketiga di gedung . Pada saat genting, Langdon berhasil menyelamatkan Vettaria. Belum berhenti sampai disitu, hassassin memberitahukan bahwa akan ada kematian lagi dengan tanda ke enam. Maximilliam kohler adalah tersangka utama karena dialah yang akan menemui Camerlengo untuk malam ini dalam keadaan mendesak. Mereka berdua terlambat dan menemui dada Camerlengo terpanggang oleh tanda keenam illuminator didekatnya ada Kohler. saat itu waktu hampir 45 menit lagi sampai kehancuran kota Vatikan. Camerlengo mendadak bangkit saat di bawa menuju helikopter untuk diselamatkan. Ia mengaku telah mendengar pesan Tuhan untuk menemukan Antimateri yang ternyata disembunyikan didekat makam. Mereka terus berpacu dengan waktu. Tidak ada waktu untuk mengembalikan ke laboratorium karena tabung itu akan meledak bersamaan dengan kota Vatikan dan warga di dalamnya. Tapi Camerlengo dan Langdon membawanya ke angkasa dan meledakkannya di angkasa. Camerlengo selamat karena dia adalah mantan tentara udara, sedangkan Langdon harus pingsan setelah tercebur di sungai Tigore. Setelah di rumah sakit ia disadarkan oleh seorang perawat yang menunjukkan sebuah rekaman dari Kohler sesaat sebelum ia meninggal karena ditembak para pengawal gereja.

Hasil video itu amat mencengangkan. Awalnya semua mengira Max-lah dibalik semua ini, tapi ternyata otak dari pembunuhan Leonardo Vetra dan keempat Kardinal terpilih untuk menjadi paus adalah Camerlengo. Dia membunuh Leonardo Vetra karena beranggapan ilmu pengetahuan yang ia ciptakan dapat memutar balikkan teori Tuhan dan akan menyesatkan umat. Sedangkan Para kardinal digunakan sebagai umpan untuk melancarkan aksinya dengan menjatuhkan nama Illuminator sebagai otak pembunuhan yang terjadi. Kebencian Camerlengo terhadap perkembangan ilmu pengetahuan membuat ia murka, baginya ilmu pengetahuan adalah ilmu yang bertentangan dengan ajaran gereja. Hal ini diperkuat dengan kejadian sebelumnya, Camerlengo mengetahui paus terdahulu mendukung penelitian Leonardo Vetra. Camerlengo diberitahu oleh paus bahwa Paus telah memiliki anak. Camerlengo sangat sakit hati mengetahui kebusukan Paus dan membunuh Paus dengan meracuni obatnya. Camerlengo baru tahu dari Kardinal Mortati bahwa Paus amat berterima kasih pada ilmu pengetuan karena telah membantu ia dan orang yang ia cintai untuk memiliki anak melalui inseminasi buatan. Paus dan Maria yang juga ibu dari Camerlengo tetap suci. Camerlengo baru mengetahui semua itu dan amat terpukul oleh semua kejadian yang telah terjadi. Ia membunuh dirinya sendiri dengan membakar diri di balkon gereja. Semua kejadian pembunuhan dan kematian itu disaksikan oleh jutaan umat yang hadir sejak pembunuh bayaran memberitahukan perihal pembunuhan para kardinal. Pada akhirnya semua berakhir dengan bahagia.